blank
JAWAB PERTANYAAN: Pejabat Pelaksana tugas Dinkes Kabupaten Blora, Lilik Hernanto, saat menjawab pertanyaan wartawan, terkait penanganan covid-19. Foto: Wahono

BLORA (SUARABARU.ID)– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, segera melakukan contact tracking (penulusuran kontak), pada keluarga balita usia sekitar tiga bulan yang terpapar covid-19.

”Kita segera lakukan tracking pada keluarga balita yang positif covid-19. Keluarga itu ada di Kecamatan Todanan,” jelas Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes setempat, Lilik Hernanto, Rabu (17/6/2020) malam.

Menurut dia, balita di Kecamatan Todanan itu dinyatakan positif covid-19, usai dilakukan Swab-Lab pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Purwodadi, Grobogan.

BACA JUGA : PEPC Optimistis Rampungkan Pengeboran Seluruh Sumur Gas Sesuai Jadwal

”Balita itu sudah dirawat selama 12 hari di RSUD Purwodadi, karena mengalami gejala klinis. Salah satunya sesak nafas. Lantas dilakukan Swab-Lab yang ternyata hasil PCR-nya positif,” tambahnya.

Terhadap kasus baru menimpa balita itu, Dinkes bersama petugas Puskesmas Todanan, langsung menindaklanjutinya melakukan contact tracking pada keluarga balita itu.

Baca Juga: Sehari, 1.043 Orang Positif Corona, Maknanya…

”Petugas langsung tracking, salah satunya mengambil Swab ibunya. Kami khawatir ibunya Orang Tanpa Gejala atau OTG,” lanjutnya, seraya menyebutkan sambil menunggu hasil Swab-Lab turun, keluarga balita itu menjalani isolasi mandiri.

Dengan tambahan satu kasus pada balita itu, kini jumlah kasus positif covid-19 di Kabupaten Blora menjadi 43 orang. Rinciannya, enam orang sembuh, tiga orang meninggal, dan 34 orang masih dalam perawatan.

blank
Lilik Hernanto (Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora). Foto: Wahono

Test Massal

Dijelaskan Lilik Hernanto, dengan penambahan kasus baru covid-19 ini, berarti Blora masih rawan. Padahal selama dua pekan lalu, sempat stagnant dengan 30 kasus, dan tidak ada penambahan kasus baru, sehingga masuk masuk zona kuning.

Sementara itu, Posko GTPP Covid-19 setempat, Rabu (17/6/2020), mengumumkan data terbarunya. Dengan perincian Orang Tanpa Gejala (OTG) ada 80. Orang Dalam Pemantauan (ODP) 26, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih lima orang.

Ada pun penambahan 12 kasus covid-19 (diluar satu balita di Todanan-red), berasal dari delapan OTG pada rapid test massal, di pasar dan fasilitas umum lainnya. Sedangkan dua orang lainnya, ODP ibu akan melahirkan, dan satu orang lagi punya penyakit penyerta (sakit bawaan).

Lilik menambahkan, 12 kasus itu dari pedagang Pasar Sido Makmur Blora dua orang positif covid-19. Selebihnya tersebar di Kecamatan Blora tiga orang, Tunjungan empat orang, Banjarejo satu orang, Cepu dua orang dan tempat lain.

blank

Syarat Khusus

”Namun untuk reaktif rapid-test atau skrining awal covid-19, Rabu hari ini turun menjadi 57 orang,” jelas dia.

Lilik Hernanto yang juga menjadi juru bicara Posko GTPP Covid-19 Kabupaten Blora mengungkapkan, keluarga dari pasien yang dijemput paksa keluarganya untuk meminta isolasi mandiri sudah direalisasi, namun dengan syarat khusus.

Syarat itu antara lain keluarga harus mengawasi dengan ketat dan dikontrol petugas Puskesmas bersama aparat desa atau kelurahan setempat.

”Selama menjalani isolasi mandiri di rumah, pihaknya memastikan akan terus memantaunya sambil menunggu Swab-Lab lanjutan,” tegas Lilik.

Wahono-Riyan