blank
FOTO BERSAMA: Ganjar Pranowo (kanan), melambaikan tangan bersama perwakilan dari Aspatria, dalam sesi foto bersama. Foto: heri priyono

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pengusaha bus pariwisata, untuk melakukan penyesuaian terhadap kenormalan baru. Itu bisa dilakukan, dengan membuat protokol khusus, saat hendak naik angkutan wisata.

”Tidak sulit kok caranya. Yang penting bus harus bersih, apakah itu bus dipasangi UV atau dipasangi air purifying. Bisa juga supir dan kondekturnya pakai APD, ataukah jaraknya diatur dan wajib pakai masker,” kata Ganjar, usai menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dari Asosiasi Pengusaha Transportasi Pariwisata Jateng (Aspatria), Selasa (9/6/2020).

Menurutnya, semua bidang usaha tak terkecuali pariwisata, memang harus berubah karena wabah corona. Dia menyadari, sektor wisata paling terpengaruh covid-19. Banyak pengusaha transportasi wisata yang tak mengoperasikan armadanya. Namun demikian, Pemerintah Provinsi Jateng tengah bersiap melakukan kenormalan baru di bidang wisata.

BACA JUGA : Gerakan Seribu Untuk Indonesia, Bagikan Masker Gratis di Semarang

”Seiring beberapa daerah telah menurun tingkat penularannya, kita dengan hati-hati melakukan simulasi. Kami harap para pengusaha bus wisata bisa ikut menjadi bagian, terkait prosedur normal baru di bidang transportasi wisata,” urainya.

Ganjar juga menjelaskan, satu objek wisata yang akan melakukan simulasi Normal Baru adalah Taman Wisata Candi Borobudur. Di Candi Budha yang terletak di Magelang itu, akan disimulasikan bagaimana protokol kesehatan wisatawan memasuki destinasi wisata itu, pada Rabu (10/6/2020).

”Jumlah peserta simulasi 50 orang. Setelahnya, akan dilakukan evaluasi apakah destinasi itu bisa dibuka tapi terbatas, atau mekanisme masuknya bagaimana, kemudian pelindung diri yang digunakan. Besok akan kita lihat,” papar Ganjar.

Kerja Sama
Menanggapi hal itu, Ketua Harian Aspatria Jateng, Kuswidyo Aji mengamininya. Dia mengaku siap menyesuaikan armada yang dimiliki asosiasinya, dengan kenormalan baru.

”Insya Allah kita siap untuk menyikapinya, apakah itu dengan mengurangi kapasitas bus jadi separuh, ataukah dengan pemasangan penyekat mika. Kita akan bicarakan dengan asosiasi. Proses normal baru juga perlu kerja sama dengan biro, hotel dan restoran,” bebernya.

Dia juga mengungkapkan, sejak pandemi covid-19, sekitar 1.000 armada bus pariwisata terpaksa tak mengaspal. Hal itu juga berimbas pada kru bus wisata, yang otomatis menganggur, akibat hal ini.

Pada kesempatan itu, Aspatria menyumbangkan 250 APD berupa cover all dan face shield kepada Pemprov Jateng, untuk diserahkan kepada tenaga medis. Tujuannya, untuk menyemangati para dokter dan perawat yang merawat para pasien covid-19.

Heri Priyono-Riyan