blank
AUDIENSI: Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (dua dari kiri urutan depan), menerima audiensi perwakilan penyelenggara pernikahan di Kota Semarang, Jumat (5/6/2020) siang.

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menerima perwakilan Gabungan Penyelenggara Pernikahan Semarang (GPPS) di kantornya, Jumat (5/6/2020) siang.

Di antaranya para penyedia jasa hotel, venue, catering, dekorasi, entertainment, MC, sanggar rias/MUA, kartu undangan, suvenir, serta wedding organizer (WO) Kota Semarang, yang tergabung dalam APPGINDO, PPJI, ASPEDI, HIPDI, Harpi Melati, serta Hastana.

Dalam pertemuan itu GPPS bermaksud untuk memberikan rekomendasi kegiatan di penyelenggaraan pernikahan jelang New Normal.

BACA JUGA : Pemkot Semarang Keluarkan Surat Edaran Panduan Kegiatan Tempat Ibadah

Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu mengungkapkan, belum memutuskan apakah PKM akan diakhiri di Kota Semarang atau tidak. Namun meskipun begitu, dirinya menegaskan tak melarang kegiatan pernikahan terselenggara di Kota Semarang, selama mampu menjalankan prosedur standar kesehatan.

Bahkan Hendi menyatakan dalam surat edaran Pemerintah Kota Semarang, terkait panduan penyelenggaraan kegiatan di rumah ibadah misalnya, salah satu poin juga mendorong berjalannya kegiatan akad nikah dengan sejumlah ketentuan.

Hendi pun juga memberi masukan, agar GPPS dapat menginisiasi kegiatan pernikahan dengan sistem shift, di mana diberlakukan pembatasan jumlah tamu undangan dalam setiap shiftnya.

”Saya rasa jika standar kesehatan dapat dijalankan dengan baik, maka ini juga akan memberi kenyamanan bagi semua pihak. Intinya, kegiatan yang dilaksanakan harus bisa menyesuaikan standar kesehatan yang ditetapkan, dan harus dijalankan,” tegasnya.

Tingkatkan Keyakinan
Sementara itu perwakilan GPPS, Nanang Dekor menyampaikan, sejumlah prosedur dan skenario penyelenggaraan resepsi pernikahan telah disiapkan para penyedia jasa pernikahan.

”Di antaranya dengan kewajiban pemakaian masker, face shield, jaga jarak antar-tamu, SOP kebersihan, SOP tata ruang, SOP hidangan, foto video hingga suvenir yang lebih higienis dan mengedepankan protokol kesehatan, telah siap dijalankan seluruh vendor,” ungkap Nanang.

Ditambahkan dia, semua hal yang disebutkan itu dipersiapkan untuk meningkatkan keyakinkan masyarakat untuk menggelar acara pernikahan, sekaligus bagi para tamu undangan di tengah situasi pandemi covid-19, bisa merasa aman saat datang menghadiri.

Heri Priyono-Riyan