blank
Desa Bahasa, Ngargogondo, Borobudur, menyiapkan sarana.menyambut new nomal. Foto: Eko Priyono

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang Iwan Sutiarso  menyampaikan jika pihaknya sampai saat ini belum bisa memastikan kapan tempat-tempat pariwisata di wilayah itu akan dibuka kembali. Itu terkait pandemi covid-19 sejak beberapa bulan lalu.

Terkait hal itu pihaknya masih menunggu Pemerintah Pusat. Namun sebagai persiapan menghadapi new normal, dia tidak bisa melarang para pelaku pariwisata melakukan beberapa upaya persiapan new normal. Memang panduan tentang new normal dari pemerintah, belum ada.

Namun dia mengapresiasi apa yang sudah dilakukan sektor pariwisata sebagai persiapan perubahan mainside perilaku pariwisata. Agar terbiasa dengan situasi baru ini. Di sisi lain, sejumlah pelaku pariwisata di Kabupaten Magelang telah bersiap menghadapi new normal pascapandemi corona. Setelah sebelumnya pelaku arung jeram (rafting) dan komunitas VW Cabrio Borobudur, kini Desa Bahasa Ngargogondo, Borobudur yang melakukan sejumlah persiapan.

Di pintu masuk ke Desa Bahasa disediakan beberapa homestay, taman kelinci, terapi ikan, tempat permainan sulap dan angklung. Juga telah disiapkan beberapa tempat cuci tangan sekaligus sabunnya. Tak hanya itu, setiap pengunjung juga harus duduk dan antre berjarak, serta diperiksa suhu tubuhnya menggunakan thermogun.

Bagi pengunjung yang tidak membawa masker, pengelola telah menyiapkannya secara gratis. Semua area pembelajaran kursus Bahasa Inggris telah dibersihkan dan disemprot menggunakan cairan desinfektan. Sementara para pegawai dan tutornya dilengkapi dengan sarung tangan, masker dan face shield.

“Ini semua kami siapkan menghadapi new normal setelah pandemi covid-19 selesai. Namun kapan akan dibuka, kami masih menunggu pengumuman resmi dari pemerintah,” kata pemilik usaha Desa Bahasa Hani Sutrisno, Kamis (4/6).

Dia menuturkan, sejumlah calon siswa dari beberapa daerah sudah menanyakan kapan dibuka. Beberapa biro dan agen wisata juga sudah mulai bertanya-tanya soal new normal dan kapan desa bahasa akan buka. Terkait itu dia belum bisa menjawab.  “Yang pasti kami taat pada pemerintah,” katanya.

Eko Priyono-trs