blank
Warga Desa Damarkasian Kertek Wonosobo antri mengambil dana Bantuan Lansung Tunai Dana Desa (BLT-DD) dari Pemerintah Desa setempat. (Foto : SB/Muharno Zarka)

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Penyaluran dana Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), bagi warga miskin terdampak Covid-19 di Desa Damarkasian, Kecamatan Kertek Wonosobo, diwarnai kejadian mengharukan.

Atas dasar pertimbangan kemanusiaan, sebanyak 4 keluarga sasaran memutuskan untuk mengembalikan bantuan berbentuk uang tunai senilai Rp 600.000,- tersebut kepada pemerintah desa.

Keempatnya, dengan kesadaran penuh menandatangani surat pernyataan pengembalian BLT DD, dan meminta agar disalurkan kepada warga lain yang lebih membutuhkan.

Kepala Desa Damarkasian, Rachmat, Sabtu (30/5), menyebut keempat keluarga tersebut sebenarnya juga bukanlah kategori mampu.

“Karena kesadaran mereka masih dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari dari hasil panen di ladangnya, sehingga merasa belum memerlukan bantuan dari pemerintah desa,” tutur Rachmat.

Untuk alokasi BLT DD di Damarkasiyan, Rachmat mengaku, telah melakukan pendataan secara berjenjang sehingga setiap penerima memang telah melalui seleksi sangat ketat, mulai dari RT, RW hingga ke tingkat Pemdes.

“Sebanyak 162 keluarga yang terdata sebagai penerima BLT DD, tidak menerima jenis bantuan lain seperti Bansos Tunai Kementerian Sosial, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), sampai BPNT Perluasan,” katanya.

Pihak Desa Damarkasian, diakuinya, sangat berhati-hati dalam penyaluran BLT DD yang akan diterimakan kepada warga sasaran secara bertahap selama tiga bulan kedepan tersebut.

“Kehati-hatian ini adalah demi menghindari adanya mal administrasi yang bisa berujung pada konsekuensi hukum nantinya,” ungkap Rachmat.

blank
Camat Kertek Wonosobo, Muhammad Said. (Foto : SB/Muharno Zarka)

Lebih Akurat

Pihaknya sangat bersyukur dalam proses penyalurannya, bahkan mulai dari pendataan di tingkat RT maupun RW, berlangsung lancar tanpa menimbulkan konflik berarti.

“Ke depan, saya berharap untuk pendataan warga miskin yang berhak atas Bansos tunai dari pemerintah pusat pun bisa lebih akurat sehingga tidak menimbulkan gejolak di tingkat warga,” pintanya.

Adanya kesadaran dari warga di Desa Damarkasian untuk mengembalikan BLT DD, juga mendapat apresiasi positif dari Camat Kertek, Muhamad Said.

Said mengaku terharu atas munculnya kesadaran warga di wilayah yang dipimpinnya, karena hal itu dinilai sangat langka dan layak menjadi teladan.

“Yang saya pahami, mereka yang mengembalikan ini juga bukan dari golongan kaya, atau karena salah sasaran namun benar-benar tulus karena menilai masih ada warga lain yang membutuhkan,” tutur Said.

Dirinya akan segera menemui keempat keluarga tersebut untuk menyampaikan rasa terimakasih. Di tengah situasi pandemi di mana banyak orang yang justru berupaya keras untuk mendapatkan uang, ternyata masih ada sedikit warga yang mampu bersyukur dengan rejekinya.

Di Kecamatan Kertek, Said menyebut, ada 7 desa lain yang juga menyalurkan BLT DD, yaitu Desa Purbosono, Kapencar, Sudungdewo, Karangluhur, Tlogodalem, Surengede, Bejiarum dan Sumber Dalem.

Muharno Zarka/mm