blank
foto ilustrasi

Oleh  Tri Hardiningtyas

blankINGATKAH anda bahwa tanggal 20 Mei dinyatakan sebagai Hari Kebangkitan Nasional? Mungkin kita sempat lupa juga karena terlalu lama di tengah pandemi ini. Sehingga dengan hari dan tanggal kita pun sering lupa. Peringatan hari kebangkitan ditengarai sebagai hari berbangkit dari keterpurukan untuk negeri tercinta. Seperti saat ini, ibu pertiwi sedang menangis pilu karena wabah pandemi covid-19  yang melanda. Wabah yang menjadikan negeri ini semakin hari semakin melemah dalam berbagai sisi kehidupan.

Ayo kita bangkit bersama! Kita lawan wabah pandemi covid-19  ini. Bangkitlah dengan caramu!

Ya! Cara kita masing-masing sesuai kemampuan diri. Tingkatkan disiplin diri. Mengutip apa yang dikatakan oleh seorang ulama bernama Aa Gym yang dikenal dengan ajakan 3M. Membangun kebaikan untuk bangkit dari pagebluk ini. Menurut Aa Gym semua perubahan memerlukan tahapan, berproses, tidak ada yang instan, seperti 3M yang disosialisasikan yakni: Mulailah dari diri sendiri, Mulailah dari hal terkecil, dan Mulailah dari sekarang, saat ini juga.

Mari, dimulai dari diri kita. Bagaimana caranya melawan wabah sendirian? Apa yang harus dilakukan? Mulai sekarang? Mengapa tidak?

Misalnya, seorang penulis. Mulailah menulis hal-hal yang mengajak kepada kebaikan. Bagaimana bersikap atas aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Kita mulai dari diri sendiri untuk melakukan dengan kemauan kuat karena ingin memutus rantai penularan virus.

Seorang penulis bisa melakukan imbauan, ajakan, berbagai alasan mengapa wabah harus dilawan dengan disiplin diri yang besar melalui karya tulis. Hasil tulisan dapat dikirimkan ke media yang umum maupun khusus. Hasil tulisan juga dapat dijadikan catatan sejarah di blog pribadi atau dibuat kumpulan karya yang dibukukan dan diterbitkan

Hanya ada satu kata dalam melawan  pandemi covid-19: Disiplinkan diri sendiri! Karena tanpa kedisiplinan dan keajegan melakukan protokol kesehatan maka wabah semakin meluas dan semakin panjang jalinan penularannya. Saat ini tidak bisa diprediksi, siapa yang positif, siapa yang carrier.

Kapan memulai perlawanan terhadap wabah pandemi covid-19? Mulai saat ini juga. Tunggu apalagi? Virus terus berevolusi dan menyerang siapa saja yang sedang kurang sehat, menurunnya imun tubuh, atau mereka yang dengan sengaja berpergian tanpa memperhatikan protokol kesehatan. Mari kita terapkan aturan pemerintah demi bangkitnya kembali tata kelola pemerintahan agar  berjalan normal seperti sebelumnya.

Bagi seorang penulis, maka dapat dimulai dari sekarang. Terus-menerus menuliskan ajakan himbauan untuk hidup sehat, bagaimana tahapan pola hidup sehat, bagaimana menerapkan protokol kesehatan agar dapat memutus mata rantai penularan covid-19. Tulisan yang dibuat dapat berupa opini, surat pembaca, feature, atau esai. Karya tulis dapat disebarluaskan melalui media sosial maupun media massa. Karya tulis pun dapat dijadikan status dalam media sosial yang diikuti.

Seorang penulis sekaligus menduduki jabatan di jajaran pemerintahan justru dapat dijadikan sebagai media dakwah. Informasi yang disampaikan melalui tulisan dihimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk secara bersama melawan covid-19.

Mulai dari unit terkecil seperti sebuah keluarga. Apabila, sebuah keluarga mau memulai menerapkan protokol kesehatan, dan dilanjutkan dengan kumpulan keluarga dalam satu RT. Target yang dibuat oleh pengurus RT diharapkan dapat ikut berperan memutus rantai penularan covid-19.

Selain itu, penulis pun dapat melakukan penggalangan dana dari hasil penjualan buku dari kumpulan para penulis. Berdasarkan penggalangan dana atau pengumpulan donasi baik berupa uang maupun buku dapat diberikan kepada keluarga yang terdampak pandemi covid-19.

Jika memang uang yang diperoleh bisa dibelikan kebutuhan pokok yang mendesak. Apabila donasi buku yang terkumpul atau bahan bacaan maka bisa menjadi tambahan koleksi untuk perpustakaan atau taman belajar di daerah yang terdampak.

Hal yang utama saat ini bagaimana meringankan beban pemerintah, tenaga medis, keluarga atau daerah yang terdampak pandemi covid-19 juga para pejuang sukarelawan yang semuanya bermuara kepada bagaimana agar bangsa ini bangkit dan berjuang bersama demi kesehatan dan keselamatan bangsa.

Singkirkan ego, bergandengan tangan karena hanya dengan persatuan kita bisa bangkit bersama.

Bangkit Indonesiaku! Lanjutkan perjuangan pendahulu kita!

Trihardiningtyas, pustakawan tinggal di Sukoharjo