blank

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Tanggal 19 Mei Tahun 2020 hari ini, merupakan Hari Jadi Kabupaten Wonogiri Ke 279. Gara-gara wabah virus corona, peringatan kali ini digelar sangat sederhana hanya ditandai dengan pengibaran bendera.

Seruan warga untuk mengibarkan bendera merah putih satu tiang penuh, disampaikan oleh Sekda Wonogiri Drs Haryono MM, melalui surat bernomor: 033.3/3094 tertanggal 18 Mei 2020 tentang peringatan Hari Jadi Ke 279 Kabupaten Wonogiri Tahun 2020.

Kepada semua pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan camat, diminta untuk memberitahukan bahwa peringatan kali ini perlu menyesuaikan dengan wabah Corona Virus Disease (Covid)-19.

blank

Agenda tirakatan yang biasa digelar Tanggal 18 Mei malam ditiadakan. Diganti berdoa sesuai agama dan kepercayaan di rumah masing-masing.

Dialog Interaktif
Mengibarkan bendera merah putih satu tiang penuh di semua perkantoran, dinas, isntasi dan di rumah masing-masing warga, dilaksanakan pada Tanggal 19 dan 20 Mei 2020.

Kepada warga masyarakat, diseru untuk menyimak dan mengikuti siaran live dialog interaktif ‘Go Nyawiji Sesarengan Mbangun Wonogiri’ bersama Bupati dan Wakil Bupati, Ketua DPRD, Dandim dan Kapolres Wonogiri. Acara ini digelar Selasa (19/5) mulai pukul 09.00 di studio Radio Giri Swara RSPD Wonogiri. Melalui frekuensi 94 FM RGS Wonogiri, streaming Radio Giri Swara Wonogiri: www.rgs, streaming kita.com, facebook Rspd Wonogiri.

blankSejarah Hari Jadi Kabupaten Wonogiri, erat kaitannya dengan perjuangan Raden Mas (RM) Said melawan ketidakadilan keraton dan penjajah Belanda. Bersama pengikut setia Kawan Dasa Jaya (prajurit hulubalang berjumlah 40 orang), serta ditemani dua pamannya yakni Ki Wiradiwangsa dan Raden Sutawijaya, RM Said memutuskan untuk meninggalkan keraton, dan madepok (bermukim) di bumi perdikan (kawasan merdeka) Nglaroh di Desa Pule, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.

blankBatu Gilang
Di tempat yang sekarang didirikan monumen batu gilang Ngalroh, RM Said yang dikenal sebagai Pangeran Sambernyawa, mulai mendirikan embrio pemerintahan ditandai dengan pengangkatan Patih Wiradiwangsa. Itu dilakukan pada Hari Rabu Kliwon Tanggal 3 Rabiulawal (Mulud) Tahun Jimakir Windu Sengara, dengan Candra Sengkala (kalender berdasarkan peredaran bulan) Rasa Retu Ngoyag Jagad ataun Tahun 1666 yang dalam kalender Masehi bertepatan dengan Rabu Kliwon Tanggal 19 Mei 1741.

blankUntuk melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda, RM Said mengembangkan pola pertempuran secara jejemblungan (gila-gilaan) lebih dari 250 kali, tanpa pernah mengalami kekalahan telak. Karena itu, RM Said kemudian dijuluki sebagai Pangeran Sambernyawa, sebab selalu menebar maut pada setiap melakukan pertempuran.

blankBelanda akhirnya menggelar pertemuan untuk mengakhiri perang Sambernyawan, dengan mengadakan perundingan demi mengakhiri perang. RM Said kemudian mendapat daerah kekuasaan dan diangkat sebagai Adipati bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I.

Perda Nomor 8
Hari Jadi Kabupaten Wonogiri, ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor: 8 Tahun 1990 dengan mengambil momentum Tanggal 19 Mei 1741, ketika RM Said membentuk embrio pemerintahan di Nglaroh. Dengan surya sengkala Kahutaman Sumbering Giri Linuwih (1741).

blankSetiap Tanggal 19 Mei terhitung sejak Tahun 1990, selalu diperingati dengan berbagai event secara meriah, menampilkan suasana yang Njawani sesuai dengan nilai-nilai Pangeran Sambernyawa sebagai pendiri Dinasti Mangkunegaran.

blankTapi gara-gara kali ini ada wabah virus corona, kemeriahan peringatan ditiadakan. Sebenarnya Panitia Peringatan Hari Jadi Tahun 2020 telah merancang sekitar 35 event untuk memeriahkan peringatan. Namun semuanya dibatalkan karena kemunculan pandemi Covid-19.

Bambang Pur