blank
Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Magelang, Jumari

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)– Peristiwa Nuzulul Quran atau waktu turunnya Alquran pada 17 Ramadan 1441 Hijriyah tahun ini diperingati dalam kondisi darurat akibat wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Langkah – langkah pencegahan sudah dilakukan dengan ditetapkannya protokol kesehatan mulai dari jaga jarak fisik, tidak membuat kerumunan, menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan, juga memakai masker.

Perjalanan kehidupan sejak Alquran diturunkan di bumi sampai dengan saat ini sudah diwarnai dengan berbagai peristiwa yang beragam dengan segala dinamikanya. Surat Al-‘Alaq adalah yang pertama kali diturunkan, dan pada ayat pertama surat tersebut dicantumkan kata iqra yang artinya bacalah.

Perintah membaca memiliki arti dan menghimpun banyak makna antara lain meneliti, mengkaji, mendalami dan juga mengetahui ciri sesuatu.

Pilihan sikap dan kebijakan dalam menghadapi setiap persoalan hidup sudah seharusnya ditentukan melalui berbagai proses sebagaimana makna yang terkandung dalam perintah membaca tersebut. Oleh karenanya, yang dibaca tidak hanya yang tertulis semata akan tetapi juga yang tidak tertulis.

Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Magelang, Jumari, pada Minggu 10 Mei. Oleh karenanya membaca fenomena munculnya wabah virus yang telah masuk katagori pandemi atau penyebarannya yang luas ini juga perlu dilakukan dengan semangat iqra’. Banyak aspek yang perlu dipertimbangkan agar semua bisa selamat dan segera mampu melewati masa darurat ini.

Disebutkan, Alquran sejak awal mengajarkan tentang keseimbangan dan perpaduan antara aspek ikhtiar dalam bentuk usaha lahiriah dan pertolongan Allah, akal dan kalbu (hati), pikir dan dzikir, ilmu dan iman. Sesuai semangat yang ada di dalam Alquran maka setiap pribadi muslim perlu memadukan aspek tersebut dalam perjalanan hidupnya.

“Sikap pasrah dan juga permohonan doa kepada Allah agar wabah covid-19 segera berakhir perlu diikuti juga dengan usaha dalam bentuk pelaksanaan protokol kesehatan yang sudah dibuat dan disusun berdasarkan pertimbangan akal, pikiran dan juga ilmu pengetahuan,” katanya.

Jumari menambahkan bahwa kemampuan membaca Alquran perlu disempurnakan dengan ikhtiar memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Jadikan setiap peringatan Nuzulul Quran sebagai momentum untuk refleksi dan evaluasi terkait pelaksanaan setiap pedoman hidup yang tercantum di dalam Alquran itu sendiri,” katanya.
Eko Priyono-trs