blank

SUKOHARJO (SUARABARU.ID) – Imbauan pemerintah terkait dengan tidak mudik, tidak dianggap oleh masyarakat. Terbukti, hingga 13 April 2020 jumlah pemudik yang terpantau masuk Kabupaten Sukoharjo telah mencapai 10.057 orang dan menyebar di 12 kecamatan.

Pemudik terbanyak ada di Kecamatan Bulu sebanyak 1.647 orang. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Sukoharjo, Gani Suharto mengatakan, pemudik jumlahnya terus bertambah.

“Hingga 13 April jumlahnya sudah 10.057 pendatang baru di Sukoharjo. Jumlah ini memang banyak dan terus bertambah,” ujarnya.

Untuk pemudik memang sudah ada prosedur pencegahan penyebaran virus Corona. Yakni melakukan karantina mandiri selama 14 hari selama tidak ada gejala-gejala sakit. Selain itu mereka juga harus melaporkan pada RT yang diteruskan ke pemerintah desa yang akan diteruskan ke Pemkab.

Berdasarkan data yang ada, pemudik Kecamatan Bulu 1.647 orang, Kecamatan Weru 1.593 orang, Kecamatan Tawangsari 1.490 orang, Kecamatan Nguter 1.143 orang, Kecamatan Bendosari 1.067 orang, Kecamatan Kartasura 249 orang, Kecamatan Sukoharjo 906 orang, Kecamatan Polokarto 701 orang, Kecamatan Mojolaban 367 orang, Kecamatan Gatak 308 orang, Kecamatan Grogol 280 orang, dan Kecamatan Baki 302 orang.

“Perlu dipahami jika warga dengan status ODP Corona menyebar di 12 kecamatan, sedangkan untuk untuk status PDP berada di delapan kecamatan. Kecamatan tanpa PDP ada di Kecamatan Weru, Tawangsari dan Gatak,” ujar Gani.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Yunia wahdiyati menambahkan, dengan prosedur pencegahan yang dilakukan diharapkan tidak muncul kasus positif baru. Sebab penambahan empat kasus positif di Kecamatan Baki dan Kartasura dikarenakan yang bersangkutan ada yang memiliki mobilitas ke luar daerah antara lain Jakarta dan Bogor.

“Intinya warga yang baru melakukan perjalanan dari luar daerah seperti pemuik harus dilakukan prosedur pencegahan virus Corona,” tandasnya.

Soes