blank
Petugas gabungan dari Polres, Dinkes dan PT KAI sedang melakukan cek kesehatan pemudik di stasiun kereta api Cepu, Blora. Foto : SB/Wahono

BLORA (SUARABARU.ID) – Bupati Blora, Jawa Tengah, Djoko Nugroho, Rabu (8/4/2020), mengeluarkan rilis terbarunya jumlah warga yang mudik (pulang kampung) dari perantauan sudah mencapai lebih dari 15.000 jiwa.

Jumlah warga Blora yang mudik lebih awal itu, diperkirakan akan terus bertambah, selain karena alasan perusahaan tempat usahanya tutup, juga karena alasan lain yang memaksa mereka harus pulang kampung.

“Jumlah pemudik terus meningkat, hari ini sudah menyentuh angka 15.000 jiwa, namun Blora masih tetap negatif covid-19,” jelas Bupati Djoko Nugroho.

Meski daerahnya masih negatif Covid-19, bupati minta semua pihak harus selalu waspada, bersama-sama menjaga Blora tetap nihil virus corona, pesannya melalui live streaming dari pendapa kabupaten setempat.

Maka dengan terus meningkatnya jumlah pemudik, mengharuskan Pemkab Blora dan para pihak berkerja keras melakukan berbagai upaya pencegahan virus corona masuk ke kabupaten penghasil kayu jati tersebut.

Di Blora data orang dalam pemantauan (ODP) saat ini sebanyak 643 orang, terinci proses pemantauan 463 orang, selesai pemantauan sebanyak 180 orang, dan pasien dalam pengawasan (PDP) empat orang.

“Dari empat orang PDP tersebut, tiga orang selesai pengawasan, satu orang meninggal dengan hasil lab-PCR negatif Covid-19,” beber Bupati Blora.

Stasiun KA

Djoko Nugroho mewanti-wanti para pemudik agar bisa melakukan isolasi diri secara mandiri di rumah selama 14 hari, jika masa isolasi rampung jangan lantas sesukanya keluar rumah, tetap di rumah dan jangan kumpul-kumpul.

blank
Suka berkelompok dan kumpul-kumpul di sembarang tempat, sekelomnpok anak punk (jalanan) diamankan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Blora untuk didata, dan diberi pembinaan. Foto : SB/Wahono

Sementara itu selain petugas gabungan (Dinkes, PMI, Polres, TNI, Satpol PP, Dirumkimhub) memperketat pemamantauan dan pengawasan di pintu-pintu masuk perbatasan masuk ke Blora, terminal dan stasiun KA juga diperketat.

Seperti dilakukan petugas Dinas Kesehatan (Dinkes), Polres dan PT. KAI aktif melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan pendataan penumpang di stasiun kereta api (KA) Kecamatan Cepu, Randublatung, Wado dan Jati, Blora.

Pemeriksaan tersebut, sebagai upaya untuk mencegah dan memutus mata rantai meluasnya wabah pendemi Covid-19 di Indonesia, khusunya di kabupaten paling timur di Provinsi Jawa Tengah berbatasan dengan Jawa Timur tersebut.

Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan, mengatakan personil yang dilibatkan masuk dalam tim Operasi Keselamatan Candi 2020, yakni operasi bertujuan mengajak warga tertib berlalu lintas, dan penanganan Covid-19.

Menurut AKBP Ferry, untuk cegah dini Covid-19, seluruh penumpang KA yang turun di stasiun wilayah Blora wajib dilakukan cek kesehatan dan isi data sesuai KTP dan tempat yang akan dituju.

Untuk keperluan itu, Kapolres terus memotivasi anggotanya  yang bertugas di titik-titik rawan agar tidak merasa lelah, jenuh dan bosan, termasuk diminta rajin  mengingatkan masyarakat selalu menjaga kebersihan.

Selain itu, petugas diminta untuk terus memberikan pemahaman agar warga tetap tinggal di rumah, dan terpenting bagi masyarakat yang merantau di luar kota diminta sementara waktu jangan mudik dulu.

Kapolres Blora berpesan, untuk warga yang sudah mudik atau pulang kampung, diharapkan betul betul menaati prosedur kesehatan yang ada, sehingga tetap sehat dan tidak membawa dampak bagi keluarga dan kampung halaman.

Wahono-trs