blank
Rumah milik Nurohman warga Lengkong Kidul RT 46 RW 13 Binangun Watumalang Wonosobo rata dengan tanah setelah terbakar. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID) – Sebuah rumah kosong milik Nurohman (40), warga Dusun Lengkong Kidul RT 46 RW 13 Desa Binangun Kecamatan Watumalang Wonosobo, Selasa (7/6), sekitar jam 07.30 WIB, ludes dilalap api hingga kondisi rumah kini rata dengan tanah.

Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat (Kasi Trantibmas) Kecamatan Watumalang Ony Wiyono melaporkan rumah terbakar kali pertama diketahui Sistono dan Luki Resahno, warga setempat, yang kebetulan saat kejadian sedang berada di ladang.

“Ketika diketahui warga, rumah yang terbakar hampir seluruh bangunannya sudah habis. Peristiwa kebakaran rumah tersebut tidak segera diketahui warga karena letaknya di tengah ladang. Jauh dari pemukiman warga lainnya,” ujar Ony.

Mengetahui ada rumah terbakar saksi mengabari warga lain. Mereka lalu segera berhamburan menuju tempat kejadian perkara (TKP). Berkat kesigapan warga, Muspika Watumalang, relawan penanggulangan bencana dan Perangkat Dusun Lengkong Kidul, api segera bisa dipadamkan.

Api Tungku

blank
Aparat TNI-Polri dari Koramil, Polsek dan Trantib Kecamatan Watumalang Wonosobo mendatangi lokasi kebakaran. Foto : SB/Muharno Zarka

Api yang membakar rumah kosong diduga berasal dari sisa arang di tungku dapur yang masih menyala. Pasalnya, malam hari, Nur Muhyadil (65) ibu korban,  sempat membuat api di tungku untuk memasak nasi. Setelah matang nasi dibawa pulang ke rumah yang ditinggali.

“Berdasarkan keterangan ibu korban, rumah tidak pernah ditinggali anaknya karena merantau di Bangka Balitung Sumatera. Dirinya tidak tahu kalau api di tungku yang baru saja dibuat masih tersisa. Setelah selesai menanak nasi tungku langsung ditinggal pergi begitu saja,” kisahnya.

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Watumalang Wasis Munandar menambahkan kerugian yang diderita korban ditaksir mencapai Rp 70 juta lebih. Sebab seisi rumah dan hampir seluruh bangunan hangus terbakar dan rata dengan tanah.

“Petani yang sedang menanam cabe di bawah rumah yang terbakar kaget, karena ada api membumbung tinggi di atas rumah korban. Hanya dalam waktu kurang lebih 30 menit api terus membesar dan melumat seluruh bangunan rumah. Warga berusaha memberesi sisa bangunan yang masih ada dan memadamkan api yang masih menyala,” pungkasnya.

Muharno Zarka-trs