blank
Anggota Komisi IX DPR RI Propinsi Jawa Tengah, Edy Wuryanto, saat mendengarkan penjelasan dari Direktur RSUD dr R Soedjati Purwodadi, dr Bambang Pujiyanto, Selasa (7/4/2020). Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Dalam kunjungannya ke RSUD dr R Soedjati Purwodadi, anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto menilai kesiapan medis hadapi para pemudik sudah baik. Hal itu diungkapkannya saat peninjauan kesiapan paramedis di rumah sakit tersebut.

Pria yang mencalonkan diri lewat Dapil 3 Provinsi Jawa Tengah itu menyebutkan, permasalahan alat pelindung diri di rumah-rumah sakit disebabkan jumlah barang yang langka.

“Pada Jumat (4/4/2020), lalu saya ketemu langsung dengan Menkes dalam rapat bersama Kemenkes, Kemenhub dan Kepala Gugus Tugas bahwa persoalan APD ini bukan karena uangnya tidak ada. Tetapi barangnya yang tidak ada.

“Terutama memang perlengkapannya impor dari China. Maka, kami mengimbau untuk menggunakan APD yang mendekati standar diproduksi dalam negeri,” jelas Edy, yang didampingi Direktur RSUD dr Soedjati Purwodadi, Bambang Pujiyanto.

Edy menjelaskan, saat ini setelah melihat perkembangannya, China sudah mulai menata perekonomiannya dan juga mulai melakukan ekspor. Maka, pihaknya sudah mengharapkan kepada Menkes RI dan kepala gugus tugas penanganan pencegahan covid-19 RI untuk melakukan koordinasi guna mengimpor barang-barang medis, terutama APD ini.

Hadapi Mudik

Tidak hanya permasalahan APD saja. Edy menegaskan, pihaknya mengkhawatirkan yang sebenarnya yaitu menghadapi mudik. Bukan hanya dari Jakarta saja, tetapi di Grobogan ini jumlah warga yang merantau banyak.

“Ini yang membuat khawatir dan kami mengimbau kepada para perantau dari Jakarta atau kota-kota lain untuk tidak mudik. Kalau terpaksa mudik harus isolasi diri selama 14 hari juga terus dipantau. Harus terus pakai masker, jaga jarak dan sering-sering cuci tangan. Nanti kalau ada keluhan-keluhan panas, batuk, pilek dan sesak harus langsung ke puskesmas,” imbau Edy.

Pihaknya juga melakukan pemantauan kesiapan menangani pemudik yang terpaksa pulang ke Grobogan. Ia menilai seluruh persiapan di wilayah ini rata-rata sudah bagus.

“Saya sudah melakukan pemantauan kesiapan dan di Grobogan ini sudah bagus persiapannya termasuk untuk RSUD dr Soedjati Purwodadi ini. Direktur sudah mengantisipasi untuk menangani pasien ODP, karena mungkin ada yang terpaksa mudik. Dua RSUD baru di Gubug dan Wirosari juga akan dioperasionalkan dalam waktu lima sampai tujuh hari.”

“Untuk puskesmas, saya sudah memantau persiapan mereka. Seperti di Puskesmas Godong 1 dan 2. Di pedesaan juga sudah melakukan persiapan. Bupati juga nampaknya sudah membuat tim khusus yang akan masuk di masing-masing desa. Para kepala desa juga diharapkan memantau terus pergerakan orang-orang yang mudik. dan memantau kesehatan mereka. Ini penting karena yang kita khawatirkan yaitu penyebaran virus yang dapat diterima oleh rakyat yang (mohon maaf) miskin juga cukup berbahaya dan sekarang yang kita pikirkan itu,” ujarnya.

Edy menjelaskan, seluruh langkah-langkah yang sudah dilakukan Bupati Grobogan, Sri Sumarni dan jajarannya sudah bagus. Termasuk di bidang kesehatan.

“Maka, saya kira langkah-langkah yang diambil Bupati, sudah bagus. Mudah-mudahanĀ  RSUD dan RS yang lainnya sudah siap betul untuk langkah antisipasinya,” pungkas Edy.

Hana Eswe-Wahyu