blank
Meski menikah diatas ranjang rumah sakit, rona kebahagiaan terpancar dari wajah mereka( Foto : Kanal Budiarto)

JEPARA (SUARABARU.ID) – Tanpa hiasan bunga,  teman dan saudara, Fb dan Nk mengikat  janji  suci  dalam sebuah pernikahan yang berlangsung di ruang Teratai 2  RSUD RA Kartini Jepara, Minggu 5/4 -2020.

Sebab Fb, mempelai laki-laki yang tinggal di Krapyak Tahunan ini,  jam 4 pagi    harus dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya yang drop. Padahal mereka telah merancang pernikahan jam 4.30  sore.

Karena itu dalam pernikahan yang dilakukan oleh Habib Muchsin Al Idrus mempelai pria masih berada di atas ranjang ditemani tetesan cairan infus. Ia sedang terserang demam berdarah. Sehingga diharuskan menjalani perawatan intensif rawat inap. Kendati trombositnya sempat turun drastis, kondisi FB terus membaik pada hari pernikahan.

blank
Mengikat janji suci disaksikan penghulu dan saksi (Foto : Kanal Budiarto )

Prosesi akad nikah Fb dan Nk  walaupun dilakukan dalam suasana keprihatinan, tetap berlangsung hikmat. Rona kebahagiaan pun terlihat di wajah pasangan ini, usai menjalani prosesi sakral meski hanya dihadiri penghulu dan saksi.

Pasangan ini tidak ingin pernikahan yang sudah dirancang sekian lama mundur.Karena itu mereka bertekad melangsungkan prosesi akad nikah. Nama mereka juga sudah lama tercatat di KUA.  Meski dalam keadaan sangat sederhana, pernikahan ini menjadi bukti bahwa cinta mereka telah diikat dalam sebuah pernikahan yang sah.

“Sebenarnya tidak mau begini, tapi kami harus ikhlas seperti ini,” tutur FB. Sedangkan pengantin wanita, NK pun merasa senang meski dilangsungkan di rumah sakit. Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran direksi RSUD RA Kartini. Karena telah diberikan izin melangsungkan prosesi akad nikah di ruang rawat inap.

Kedua penngantin juga belum memastikan acara pesta pernikahan. “Setelah ditunda karena corona kami belum memikirkan kapan akan melakukan tasyakuran atas pernikahan kami,” ujar NK.

Direktur RSUD RA Kartini Jepara dr Dwi Susilowati, M.Kes menceritakan bahwa prosesi pernikahan berlangsung lebih singkat. Hal tersebut agar tidak membebani kesehatan dari mempelai pria. “Sekitar setengah jam saja,” ujar Susi.

Sebelum sakit menerpa FB, seluruh persiapan pesta sudah siap. Namun, takdir berkata lain. Pasangan ini harus  mengikat cinta kasih mereka di bangsal sebuah rumah sakit.

Hadi Priyanto

blank