blank
Seorang kusir dokar sudah menerima bantuan sembako dari Lions Club Wonosobo-Dieng, sebelum menerima bantuan pemerintah. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Bupati Eko Purnomo mengatakan Pemkab Wonosobo tengah menyiapkan anggaran Rp 12 miliar untuk jaring pengaman sosial bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Dana tersebut dipersiapkan karena banyak masyarakat kelas menengah ke bawah yang terkena dampak langsung pelemahan ekonomi akibat kondisi tanggap darurat Covid-19 di Wonosobo,” katanya, Sabtu (4/4).

Menurut orang nomer satu di Wonosobo tersebut dana Rp 12 miliar itu diambilkan dari anggaran sebesar Rp 32 miliar yang dipersiapkan untuk penanganan status tanggap darurat Covid-19 di daerah.

“Yang mendesak akan dilakukan Pemkab Wonosobo saat ini adalah memberikan bantuan sembako ke pekerja informal, buruh serabutan dan pedagang kecil yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan harian untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga,” katanya.

Sedang Didata

blank
Bupati Wonosobo, Eko Purnomo. Foto : SB/Muharno Zarka

Terkait siapa yang berhak menerima bantuan sembako tersebut, tambahnya, Dinas Sosial dan Pembangunan Masyarakat Desa ( Dinsos PMD) setempat, sudah diperintahkan untuk melakukan pendataan di lapangan.

“Dinsos PMD bisa meminta data dari Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa/Kelurahan, Kepala Dusun/Kepala Lingkungan sampai Ketua RW/RT. Data yang terkumpul diverifikasi lagi untuk menentukan warga yang paling berhak menerima,” sebutnya.

Sedang bantuan jaring pengaman sosial, katanya, diberikan dalam jangka yang lebih panjang. Penerima bantuan Jaring pengaman sosial akan didata secara selektif sehingga program benar-benar tepat sasaran dan tidak ada yang sampai dobel menerima bantuan.

“Warga yang sudah menerima manfaat dari Bantuan Pemerintah Non Tunai (BPNT) dari pemerintah pusat dan warga yang sudah menerima bantuan dari Pemerintah Desa/Kelurahan, tidak akan menerima bantuan jaring pengaman sosial dari Pemkab Wonosobo,” tegasnya.

Muharno Zarka-Wahyu