blank
SUKOHARJO (SUARABARU.ID) – Pemkab Sukoharjo hingga saat ini belum berencana mengkarantina pemudik yang kembali dari perantauan. Isolasi mandiri dan pengawasan dari RT serta masyarakat, masih menjadi pilihan utama.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Pencegahan Covid 19 Kabupaten Sukoharjo, Agus Santosa mengatakan, salah satu kesulitan untuk melakukan karantina adalah para pendatang banyak yang menggunakan kendaraan pribadi.
“Belum ada rencana untuk karantina bagi pra pendatang. Sementara ini masih isolasi mandiri di rumah masing masing. Karena kedatangan perantau bergelombang dan banyak yang menggunakan kendaraan pribadi,” jelas Agus yang juga Sekda Sukoharjo ini.
Namun demikian, lanjut Agus, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya guna memutus penyebaran wabah corona. Di antaranya libur bagi anak-anak sekolah mulai dari paud hingga smp, WFH bagi ASN, pembatasan warung-warung makan, menutuup tempat hiburan serta pembatasan jam operasional pusay perbelanjaan.
“Yang utama masyarakat tetap berada di rumah. Jaga jarak dan rajin cuci tangam dengan sabun. Ini adalah kunci untuk mencegah penyebaran virus,” tegas Agus.
Berdasarkan data yang ada, ribuan pemudik dari berbagai daerah sudah masuk Kabupaten Sukoharjo sejak beberapa waktu terakhir.
Sebagai antisipasi, Dinas Perhubungan setempat telah menempatkanntim gabungan untuk mendata pendatang di eks terminal Kartasura.
“Jadi seluruh pendatang yang masuk khususnya yang menggunakan bus kami hentikan untuk diperiksa dan didata. Jika dalam pemeriksaan ada penumpang yang secara kesehatan mencurigakan langsung dirujuk ke rumah sakit,” jelas Kepala Dinas Perhubungan Sukoharjo, Joko Indriyanto.
Sejauh ini, dari 12 kecamatan yang ada di Sukoharjo, Kecamatam Bulu menjadi wilayaj dengan pendatang terbanyak. Saat ini sudah seribuan pendatang masuk di Kecamatan Bulu.
Haeswe-Wahyu