blank
Aksi warga Desa Colo saat menolak karantina pemudik. foto: dok/Suarabaru.id

KUDUS  (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus membatalkan sementara kebijakan karantina pemudik berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Hal ini menyusul banyaknya aksi penolakan dari masyarakat di sekitar lokasi karantina.

Sebagaimana diketahui, aksi penolakan muncul dari warga Desa Colo, Kecamatan Dawe yang menolak lokasi karantina di Graha Muria dan warga Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu   yang tidak setuju Rusunawa di desanya digunakan menampung pemudik.

Bahkan, mereka memblokade dan sempat mengusir rombongan mobil pemudik yang akan masuk ke karantina.

Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Kudus Joko Dwi Putranto menyatakan, atas kondisi tersebut, rencana karantina pemudik akan dikaji lebih mendalam lagi. Untuk sementara, para pemudik dipulangkan ke rumahnya masing-masing terlebih dahulu.

“Untuk sementara pemudik dipulangkan ke rumahnya masing-masing, kemarin sudah ada dua,” katanya Sabtu (4/4).

Namun demikian, kata Joko, pihaknya berharap para pemudik bisa benar-benar melakukan karantina mandiri dengan sungguh-sungguh selama 14 hari di rumahnya. Karena hal tersebut benar-benar bisa memutus mata rantai penyebaran virus corona di Kudus.

“Kami minta dengan sangat mereka harus bisa mengkarantina diri sendiri dengan baik,” ucapnya.

Joko juga mengatakan, pemkab akan berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk ikut memantau pemudik di wilayahnya. Jika memang ada pemudik yang memiliki keluhan kesehatan, petugas Puskesmas terdekat akan langsung melakukan pemeriksaan.

Sementara untuk pencegahan, Joko mengatakan akan memaksimalkan screening di semua perbatasan Kudus. Mereka yang datang akan didata dan dicek kesehatannya oleh tim medis. Sebelum benar-benar diperbolehkan untuk pulang ke rumahnya.

“Kami akan maksimalkan di sana untuk sementara ini sembari memikirkan proses karantinanya,” terangnya.

Seperti diketahui, warga Rusunawa Bakalan Krapyak Kaliwungu, Kudus melancarkan aksi protesnya terkait bakal dipakainya bangunan Rusunawa RTB-4 untuk karantina ODP. Mereka pun dengan tegas menolak Rusunawa TB-4 menjadi lokasi karantina dengan sejumlah pertimbangan.

Di antaranya adalah permasalahan psikis warga Rusunawa yang waswas jika berada dalam lingkup yang sama dengan para ODP yang dikarantina. Belum lagi dengan kebijakan salah satu pabrik yang akan merumahkan karyawannya yang tinggal di Rusunawa.

Selain itu, warga Desa Colo, Kudus juga turut melancarkan aksi protesnya. Warga pun beramai-ramai memadati lokasi Graha Muria Colo yang rencananya akan menjadi tempat karantina bagi pemudik dengan status ODP, Jumat (2/4)  sore.

Tm-Ab