blank
Jalan baru yang menghubungkan Candiyasan Kertek dan Keseneng Mojotengah Wonosobo ketika dipotret dari udara. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Ruas jalan baru yang menghubungkan Desa Keseneng Kecamatan Mojotengah dengan Desa Candiyasan Kecamatan Kertek, sudah tersambung sepanjang 7.547 meter.

Jalan baru di kaki Gunung Sindoro tersebut yang diharapkan mampu menjadi jalan wisata alternatif ditargetkan segera selesai pembangunannya di akhir tahun 2020 ini.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Wonosobo Esti Mulyanto, Rabu (1/4), mengatakan sesuai SK Bupati Wonosobo, panjang ruas jalan baru Keseneng– Candiyasan adalah 9.503 meter. Kare sehingga kekurangan sampai dengan akhir tahun 2019 tinggal 1.957 meter.

“Kekurangan tersebut saat ini tengah diusulkan ke Kementerian PUPR agar secepatnya bisa dituntaskan. Ruas jalan Keseneng–Candiyasan sudah dibangun sejak tahun 2017 dan menelan anggaran lebih dari Rp 32 miliar, yang bersumber dari DAK dan Bantuan Keuanga,” terangnya.

Dari 1.957 meter kekurangan yang saat ini, imbuhnya, belum bisa dilanjutkan pembangunannya. Sepanjang 854 meter merupakan ruas di sisi Desa Keseneng dan 1.103 meter lainnya merupakan ruas di sisi Desa Candiyasan.

Tiga Jembatan

blank
Jalan baru dari Candiyasan Kertek-Keseneng Mojotengah Wonosobo bisa jadi alternatif wisata baru. Foto : SB/Muharno Zarka

“Termasuk di dalamnya ada 3 jembatan yang mesti kita bangun, yaitu 1 jembatan baru yang masuk wilayah Desa Keseneng dan perbaikan 2 jembatan yaitu Semo dan Grenjeng di sisi Candiyasan,” bebernya.

Pembangunan ruas jalan yang diapit perkebunan teh di kanan dan kiri nya tersebut, menurut Esti, memang dilakukan secara bertahap selain pertimbangan kemampuan anggaran, juga karena kontur medan merupakan lereng gunung sehingga memerlukan energi ekstra untuk menuntaskannya.

Tahapan pembangunan, seperti diurai Esti, dimulai pada 2017 dengan pagu anggaran Rp 18 miliar Dana Alokasi Khusus (DAK), dan berhasil menyelesaikan 5.116 meter.

Tahun 2018 dilanjutkan sepanjang 550 meter menggunakan anggaran Bantuan Keuangan (Bankeu) dan selama 2019 ada 2 tahap pembangunan dengan dua sumber pendanaan, yaitu bankeu sebesar Rp 3 miliar untuk menyelesaikan 705 meter dan Rp 7,3 miliar untuk membangun 1.175 meter.

“Untuk proses penyelesaian ruas jalan baru Keseneng–Candiyasan, usulan ke Kementerian PUPR saat ini masuk tahap pemberkasan,” tandasnya.

Muharno Zarka-Wahyu