blank
Warga yang akan masuk wilayah Desa Candi Selomerto Wonosobo diperiksa terlebih dahulu oleh petugas di Pos Penanganan Covid-19. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Desa Candi Kecamatan Selomerto Wonosobo layak menjadi percontohan bagi desa-desa lain di Wonosobo dalam mengantisipasi dan menanggulangi wabah Covid-19). Menghadapi ancaman virus Corona yang telah menjadi pandemik global tersebut, warga masyarakat desa telah memiliki kesadaran untuk bergerak bersama.

Pemerintah Desa Candi pun secara berkelanjutan terus menanamkan pentingnya kesadaran seluruh warga demi menghindarkan warga dari paparan penyakit yang hingga kini masih dicari vaksin penawarnya itu.

Salah satu langkah pihak Pemerintah Desa Candi, terlihat ketika mereka menggandeng komunitas Burung Kicau untuk membantu warga yang kini mulai terdampak secara ekonomi akibat lesunya usaha mereka setelah dihantam pandemi virus Corona.

“Dampak merebaknya wabah virus Corona ini membuat perekonomian warga Desa Candi yang mengandalkan sektor pertanian menjadi lesu. Pemdes tergerak mengajak Komunitas Burung Berkicau, turun tangan membantu meringankan beban warga pra-sejahtera,” ungkap Kepala Desa Candi, Rochim.

Bantuan sembako diserahkan kepada kaum difabel dan warga kurang mampu di Balai Desa Candi. Di masa krisis ekonomi akibat virus Corona ini kelompok paling rentan adalah warga kurang mampu, kaum difabel dan pekerja informal. Dalam kondisi tersebut butuh kepedulian sesama untuk membantu agar kehidupan keseharian tidak kekurangan.

Ekonomi Lemah

blank
Warga kurang mampu mendapat bantuan sembako dari Pemerintah Desa Candi Selomerto Wonosobo dan Komunitas Burung Berkicau. Foto : SB/Muharno Zarka

Melemahnya perekonomian desa, menurut Rochim, tak lepas dari seretnya penjualan komoditas unggulan seperti buah salak maupun durian yang kini pemasarannya menjadi sangat terbatas. Bahkan beberapa petani, kini tak mampu menanggung biaya operasional ketika hendak memanen salak, karena belum ada pembeli.

Kondisi tersebut, menurut Rochim, pada akhirnya berdampak pada perputaran ekonomi warga masyarakat yang selama ini mengandalkan pekerjaan ketika ada panen salak. Karena itu mereka layak mendapatkan bantuan untuk menyambung kehidupan di tengah sulitnya mendapatkan lahan rejeki seperti saat ini.

Penyerahan bantuan sembako yang juga dilakukan tanpa melanggar protokol kesehatan, yaitu social distancing (jaga jarak aman) antar warga. Warga tidak berkumpul dalam satu waktu dan tempat tertentu, tapi bantuan diberikan secara bergantian kepada warga yang berhak menerima.

“Selain pemberian bantuan ini, kami juga bersiap dengan antisipasi menghadapi kemungkinan terburuk, yaitu apabila ada Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP), pihak Pemdes mengupayakan satu area isolasi khusus agar tak sampai menularkan ke warga lainnya,” lanjutnya.

Dalam beberapa waktu terakhir, warga desa Candi, disebutnya, telah melaksanakan upaya sterilisasi lingkungan berupa penyemprotan cairan disinfektan di sekitar permukiman warga dengan menggunakan cairan buatan warga setempat secara mandiri.

Tak hanya itu, pihak Pemdes Candi, diakui Rochim juga telah menyampaikan himbauan berupa kiat sederhana dalam upaya mencegah diri dari paparan Covid-19, yaitu meminta warga agar setiap hari. Minimal dua hari sekali bisa berjemur di luar rumah.

“Semoga semua ikhtiar ini akan mampu menghindarkan warga desa Candi dari wabah virus Corona. Warga terus berdoa agar wabah ini secepatnya hilang sehingga semua bisa berjalan normal lagi seperti sediakala,” pungkasnya.

Muharno Zarka-Wahyu