blank
Pusat Kuliner Tuin Van Java di Alun-alun Kota Magelang sepi pengunjung sejak wabah virus corona, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

blankMAGELANG (SUARABARU.ID)– Selama empat hari terhitung mulai 1-4 April 2020, semua pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di berbagai pusat kuliner di Kota Magelang tutup. Usaha kuliner buka lagi pada 5 April 2020.

Keputusan itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kepala  Dinas Perdagangan Kota Magelang Nomor 511.3/556/260 tanggal 30 Maret 2020, yang ditandatangani Catur Budi Fajar Sumarmo. Tujuannya untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Catur saat dihubungi Selasa (31/3) membenarkan penutupan semua pusat kuliner di Kota Magelang yang jumlahnya sekitar 19 lokasi dengan pedagang sebanyak 625 orang. Penutupan ini tidak termasuk pasar. ‘’Pasar tetap buka seperti biasa,’’ katanya.

Sebenarnya, lanjut Catur,penutupan itu atas permintaan para PKL melalui ketua paguyuban. Pihaknya membantu dengan membuat surat edaran.

Alasan para PKL, mulai 30 Maret 2020 kendaraan dari luar kota dilarang masuk ke dalam Kota Magelang, pasti pengunjung pusat kuliner tambah sepi. Karena sejak berkembangnya virus corona, pusat-pusat kuliner sudah sepi pengunjung.

‘’Mereka sepakat libur untuk membantu pemerintah memutus rantai penyebaran virus corona. Selama empat hari tutup digunakan kerja bakti membersihkan tempat mereka berjualan,’’ kata Catur mengutip penjelasan para PKL.

Dia menerangkan, berbagai pusat kuliner memang sepi pengunjung. ‘’Senin malam saya ke Pusat Kuliner Tuin Van Java di alun-alun pengunjungnya hanya beberapa orang, jadi sepi pembeli akibat virus corona,’’ terangnya.

Ketua Paguyuban Pusat Kuliner Tuin Van Java, Sugiarto menuturkan, dampak dari virus corona banyak pedagang yang meliburkan diri tidak berjualan, mengingat tingkat kunjungan menurun drastis.

‘’Siang hari masih mendingan, sekitar 50-an persen yang jualan dari total sekitar 71 pedagang. Pada malam hari lebih sepi lagi, karena yang jualan hanya 20-30 persen dari total 71 pedagang,’’ tuturnya.

Dia menjelaskan,  pedagang memilih tidak berjualan karena  penghasilan yang diperoleh  lebih kecil dari pengeluaran.

‘’Banyak yang tidak balik modal harian, sehingga memilih tutup saja. Ada yang masih bertahan, karena memang menggantungkan hidupnya di TVJ ini,’’ ujarnya.

Sugiarto berharap. virus corona segera musnah, sehingga aktivitas jual beli bisa kembali normal dan pedagang bisa meraih keuntungan lagi. (pro)

 

Editor : Doddy Ardjono