blank
Gunung Merapi kembali erupsi. Foto: DOk/Ist

blankMAGELANG, (SUARABARU.ID) – Selama tiga hari berturut-turut  Gunung Merapi yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta erupsi sebanyak lima kali.

Erupsi pertama terjadi pada Jumat ( 27/3)  dengan durasi selama tujuh menit pada pukul 10.56 WIB, dengan tinggi kolom letusan 5.000 meter. Kemudian, kedua terjadi pada hari yang sama yakni pada pukul 21.46 WIB dengan tinggi kolom letusan 1.000 meter dan durasi 180 detik .

Sementara, erupsi ketiga dan keempat  terjadi pada Sabtu ( 28/3). Yakni,  pada pukul 05.21 WIB dengan tinggi kolom letusan 2.000 meter dan durasi 180 detik dengan arah angin ke barat. Kemudian, pada pukul 19.25 WIB dengan tinggi kolom letusan 3.000 meter dan durasi 243 detik.

“Erupsi kelima kalinya terjadi pada Minggu ( 29/3) pada pukul 00.15 WIB dengan tinggi kolom letusan 1.500 meter dan durasi 150 detik dengan arah erupsi ke barat,” kata  Alzwar Nurmangadji, petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Dusun Babadan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Minggu (29/3).

Alzwar mengatakan, dari lima kali erupsi selama tiga hari terakhir, erupsi yang  terbesar dan berdampak terjadinya hujan abu, yakni erupsi  pertama kali yang terjadi pada Jum’at (27/3) pukul 10.56 WIB.

Menurutnya, pada erupsi pertama tersebut,  terjadi hujan abu du sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang. Yakni, Kecamatan Dukun, Sawangan, Mungkid, bahkan hujan abu tersebut sampai wilayah Kecamatan Salaman yang berada di sisi barat Kabupaten Magelang.

“Sebaran hujan abu pada erupsi  yang pertama terjadi hingga Kecamatan Salaman , bahkan disertai hujan pasir di sebagian Kecamatan Dukun. Sedangkan, erupsi lainnya hujan abu hanya terjadi di Kecamatan Dukun dan relatif cukup tipis, ” imbuhnya.

Ia menambahkan, hingga Minggu siang, kondisi Gunung Merapi  yang terpantau melalui seismograf menunjukkan  tenang kembali.Namun, statusnya tetap waspada level 2 sejak ditetapkan pada 21 Mei 2018 lalu.

Yon-trs