blank
Konferensi pers juga diikuti Kapolres AKBP Fannky Ani Sugiharto SIK MSi dan Dandim 0707 Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat. (Foto : SB/Muharno Zarka)

WONOSOBO(SUARABARU.ID)–Salah satu warga Wonosobo yang dinyatakan positif terkena virus corona dan merupakan kasus pertama virus corona di daerah pegunungan yang dirawat RSUD KRT Soetjonegoro setempat, saat ini, dalam kondisi sehat.

Bupati Wonosobo Eko Purnomo SE MM yang didampingi jajaran Forkompimda dalam konferensi pers, Rabu (25/3) malam ini, di Gedung Sekda Wonosobo, mengatakan pasien positif corona tersebut berjenis kelamin perempuan dan baru pulang dari Jakarta.

“Satu pasien yang dipindah ke RSUD KRT Setjonegoro positif corona setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Wonosobo, karena menunjukan gejala Covid-19. Pasien dibawa ke RSUD KRT Setjonegoro sebagai rumah sakit rujukan lini kedua” bebernya.

Baca Juga: Waspada..! Pasien Positif Corona di Jateng Naik 100%, Jadi 38 Orang

Sekda Wonosobo Drs One Andang Wardoyo MSin menambahkan, pasien tersebut merupakan pekerja yang merawat salah satu orang asing di Jakarta.

Sampai di Wonosobo mengeluh sakit batuk, pilek, deman dan nyeri tenggorokan dan langsung opname di RSI Wonosobo mulai Rabu (18/3) lalu.

“Intinya dia dari Jakarta dan kini diisolasi di ruang khusus RSUD KRT Soetjonegoro. Pemerintah sudah bergerak cepat untuk mentracking semua orang yang telah kontak dengan pasien itu,” katanya.

blank
Bupati Wonosobo Eko Purnomo SE MM didampingi Sekda Drs One Andang Wardoyo MSi ketika memberikan keterangan pers terkait pasien positif virus Corona. (Foto : SB/Muharno Zarka)

Wajib Lapor

Pasien tersebut, menurut Andang, dinyatakan positif corona mulai hari Rabu (25/3) setelah keluar hasil pemeriksaan dari laboratorium rumah sakit yang ada di Jogjakarta.

“Bagi warga yang berasal dari daerah terjangkit saya mohon kesadaranya untuk lapor. Ini permasalahan yang serius jadi jangan di sepelekan, terutama warga yang baru datang dari Jakarta, Bandung dan daerah lain yang masuk zona merah,” tandasnya.

Untuk langkah selanjutnya Andang menegaskan, akan mendata semua orang yang telah melakukan kontak fisik dengan pasien tersebut selama ada di Wonosobo.

Para perawat yang sebelumnya sudah melakukan kontak fisik akan di data dan masuk ke orang dalam pemantauan (ODP).

Lebih lanjut Andang mengatakan, sekolah yang sebelumnya direncanakan akan diliburkan dalam dua pekan juga akan diperpanjang sampai waktu yang belum bisa ditentukan mengingat penyebaran virus tersebut masih terus merebah dan keadaan belum kondusif.

Andang mengimbau masyarakat Wonosobo untuk tidak panik menyikapi permasalahan tersebut.

“Masyarakat tidak perlu panik, tapi harus tetap waspada. Terapkan gaya hidup sehat, terapkan sosial distancing juga. Pengajian, acara pernikahan, atau hal lain yang mengundang banyak masa tolong ditiadakan dulu,” ungkapnya.

Muharno Zarka/mm