blank
Kepala Dinas Kesehatan Brebes dr. Sartono memberikan keterangan pers terkait pencegahan virus corona di Brebes. Foto: harviyanto

BREBES (SUARABARU.ID) – Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes melalui Puskesmas di Kecamatan Larangan bergerak cepat dengan melakukan tracking (pelacakan) terhadap sejumlah orang yang pernah bersinggungan dengan salah satu pasien rumah sakit yang meninggal beberapa hari lalu.

Hal itu ditegaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, dr Sartono saat menyampaikan keterangan persnya, Rabu (25/3). Seperti diketahui, seorang warga Kabupaten Brebes asal Kecamatan Larangan dikabarkan meninggal dunia di Ruang Isolasi RSUD Brebes.

Meski begitu, status korban bukan pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona atau covid-19. Sartono mengatakan, pasien tersebut baru berada di ruang Isolasi 2-3 jam dan belum dilakukan rontgen, namun pasien sudah dinyatakan meninggal dunia.

“Pasien belum dilakukan rongten, sebab saat itu ruang radiologi sedang disterilkan. Dan pasien baru diisolasi 2-3 jam, sehingga statusnya belum PDP,”terang dia.

Meski demikian, proses pemakanan pasien tersebut dilakukan sesuai SOP penanganan jenazah virus corona. Itu dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan lantaran status pasien tersebut belum jelas. Yang jelas, kata dia, pasien sempat bersentuhan dengan keluarganya yang baru pulang dari Jakarta.

“Dari rumah sakit itu langsung dibawa ke tempat pemakaman jadi tidak ke rumah duka. Dan pemakaman sudah sesuai SOP,” terang Sartono.

Pasien itu dipindah ke ruang isolasi yang berada di ruang Dahlia setelah mengalami batuk, pilek, dan sesak nafas. Namun sebelum masuk ke ruang isolasi, riwayat klinis pasien tersebut adalah diabetes dan terdapat luka di bagian kaki. Pasien tersebut mulai masuk di RSUD Brebes pada Selasa dini hari (24/3).

Dijelaskan, untuk saat ini pasien dengan status PDP (Pasien Dalam Pengawasan) sebanyak 15 orang yang tersebar di beberapa rumah sakit. Sedang ODP (Orang Dalam Pemantauan) sebanyak 139 orang.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak menyepelekannya. Apalagi bagi warga dengan resiko tinggi. Dan untuk mencegah penularan, warga harus membudayakan hidup sehat yakni dengan selalu mencuci tangan setelah bersentuhan. Serta usahakan mandi setelah melakukan aktifitas dan rutin berolahraga.

Harviyanto-trs