blank
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kudus, dr Andini Aridewi. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) di Kabupaten Kudus terus meningkat. Hingga Rabu (25/3/2020) sore Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kudus telah mencatat setidaknya ada 22 pasien PDP yang diisolasi di empat rumah sakit.

Dengan rincian 14 orang berasal dari Kabupaten Kudus. Serta delapan orang lain berasal dari luar kabupaten. Dengan pasien rujukan paling jauh adalah dari Kabupaten Sukoharjo.

“Sebagian sudah diambil sampelnya untuk diuji lab, ada delapan yang belum diambil swab” ucap Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 dr Andini Aridewi dalam Jumpa Pers, Rabu (24/3/2020).

Ke-14 pasien dari Kabupaten Kudus tersebut diisolasi di empat rumah sakit. Yakni dua orang di RS Aisyiah Kudus, tujuh orang diisolasi di RSUD Loekmono Hadi, Kudus, empat orang di RS Mardi Rahayu, dan satu orang di RSI Kudus.

Sementara delapan orang PDP luar wilayah, masing-masing dirawat di RSUD Loekmono Hadi lima pasien, RS Mardi Rahayu dua pasien, dan RSI Sunan Kudus satu orang.

Jumlah tersebut, kata Andini, bisa saja melonjak kembali, seiring dengan berjalannya waktu. Namun bisa juga menurun apabila pasien yang telah dinyatakan negatif saat hasil laboratnya keluar. “Angka tersebut bisa saja naik kembali,” lanjutnya.

Sementara untuk jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP), Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kudus telah mencatat setidaknya ada sebanyak 94 orang warga Kudus dan sekitarnya yang masuk dalam kategori ini.

“Dari jumlah itu, 60 di antaranya merupakan warga Kudus, 37 lagi orang luar Kudus,” lanjutnya.

Para ODP, lanjutnya, disarankan untuk mengisolasi diri secara mandiri selama 14 hari. Hal tersebut merupakan langkah preventif untuk mencegah virus corona menyebar di sekitar. “Mereka harus isolasi diri secara mandiri dahulu selama 14 hari,” tekannya.

Ruang Isolasi Penuh

Jumlah pasien PDP yang saat ini dirawat tersebut membuat seluruh ruang isolasi yang tersedia di RS rujukan yang ditunjuk telah penuh.

“Kapasitas total ruang isolasi yang ada di beberapa RS hanya 22 tempat tidur. Artinya, saat ini kapasitas ruang isolasi sudah penuh,”kata Andini.

Menurut Andini, saat ini Gugus Tugas sudah menyiapkan ruang isolasi darurat yang rencananya akan menggunakan ruang rawat Dahlia RSUD dr Loekmonohadi. Ruang tersebut akan dikosongkan dari pasien umum untuk digunakan khusus merawat dan mengisolasi PDP Corona.

“Kapasitas ruang dahlia mencapai 40 an tempat tidur. Saat ini mulai dipersiapkan,”kata Andini.

Sedangkan mengenai ketersediaan APD, kata Andini, saat ini bantuan dari Pemprov sudah datang. Hanya saja, jumlah APD tersebut tentu masih jauh dari kebutuhan.  Pun dengan VTM yang saat ini jumlahnya belum mencukupi untuk menguji sampel dahak semua pasien.

“Saat ini Pemkab juga sudah berupaya keras untuk mendatangkan APD tambahan maupun VTM dengan menggunakan dana APBD,”ujarnya.

Tm-Ab