blank
Bupati Wonogiri Joko Sutopo bersama Dandim 0728 Letkol (Inf) Imron Masyhadi, Kapolres AKBP Christian Tobing dan Kepala Dinkes Dokter Adhi Dharma, datang ke Terminal untuk memimpin pemberian pelayanan kesehatan kepada kaum boro yang mudik.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Demi menghindari wabah virus corona, kaum boro (perantau) belakangan ini berbondong-bondong pada mudik. Tindakan pulang kampung ke Wonogiri ini, dilakukan setelah wilayah Jabodetabek ditetapkan berstatus tanggap darurat Corona Virus Disease (Covid) -19, terkait dengan makin masifnya penularan wabah corona virus.

Menyikapi gelombang mudik kaum boro tersebut, Bupati Wonogiri Joko Sutopo bersama Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) Imron Masyhadi SE dan Kapolres AKBP Christian Tobing SIK, MH, MSi, Rabu (25/3) mendatangi Terminal Induk Adipura di Krisak, Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, untuk memimpin pemberian pelayanan.

Ikut hadir pula Kepala Dinkes Wonogiri, Dokter Adhi Dharma MM, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Drs Bambang Haryanto MM, bersama para personel Polres dan Kodim serta jajaran Dinkes dan Puskesmas Wonogiri, yang tergabung dalam gugus penanganan wabah corona virus Wonogiri.

blank
Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing, naik ke dalam bus untuk menyampaikan imbauan terkait dengan tindakan pencegahan wabah corona.

Pemeriksaan Kesehatan
Bersama Kepala Terminal Giri Adipura, Agus Hasto Purwanto SSos MM, dilakukan tindakan pelayanan pemeriksaan kesehatan untuk menyambut kedatangan kaum boro. Yakni pelayanan pemeriksaan kesehatan, seperti layaknya yang diberikan di bandara, dengan pemeriksaan suhu badan. Bagi yang merasa tidak enak badan, diimbau segera memeriksakan diri ke institusi pelayanan kesehatan terdekat atau ke dokter.

”Tapi dari pemeriksaan kesehatan kepada mereka, tidak ditemukan adanya kaum boro yang suhu badannya mencapai 38 derajat,” jelas Paur Subag Humas Polres Aipda Iwan Sumarsono.

Kepada para pemudik, diberikan pemahaman untuk mentaati ketentuan protokoler tentang langkah pencegahan pandemi corona virus. Termasuk mentaati sosial distancing, yaitu tindakan menjauhi segala bentuk perkumpulan, menjaga jarak antarmanusia, menghindari pertemuan yang melibatkan banyak orang, dan penekanan agar tinggal di rumah. Serangkaian langkah ini, diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19.

blank
Di terminal Giri Adi Pura, Bupati Wonogiri Joko Sutopo (kiri) dan Kapolres AKBP Christian Tobing (kedua dari kiri) bersama anggota gugus, membicarakan tindakan pelayanan kepada kaum boro yang ramai-ramai mudik.

Peningkatan Kedatangan
Kepala Terminal Induk Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Agus Hasto Purwanto, menyatakan, sejak sepekan terkahir ini ada peningkatan kedatangan penumpang mudik dari perantauan ke Wonogiri sekitar 500 sampai 700 penumpang. Data Tanggal 15 Maret 2020 tercatat jumlah kedatangan bus AKAP di Wonogiri sebanyak 96 bus dengan penumpang 1.364 orang.

Pada Tanggal 16 Maret 2020 sebanyak 99 bus, dengan jumlah penumpang 1.401 orang. Tanggal 17 Maret 2020 sebanyak 91 bus dengan penumpang 1.422 orang, Tanggal 18 Maret sebanyak 95 bus dengan 1.404 penumpang. Selanjutmya pada Tanggal 19 Maret 118 bus dengan 1.797 orang penumpang.

blank
Bupati Wonogiri Joko Sutopo dan Kapolres AKBP Chritian Tobing bersama personal gugus corona, datang ke terimnal Giri Adipura untuk memimpin pemberian pelayanan kepada kaum boro yang mudik.


Tanggal 20 Maret sebanyak 125 bus dengan membawa sebanyak 2.124 orang penumpang. Tanggal 21 Maret sebanyak 121 bus dengan penumpang 2.003 orang, 22 Maret ada 131 bus dengan mengangkut penumpang sebanyak 2.625 orang.

Selama delapan hari tercatat total kedatangan bus AKAP sewbanyak 876 bus, dengan jumlah penumpang sebanyak 14.140 orang. ”Pelonjakan jumlah kedatangan penumpang mudik, itu biasanya hanya terjadi pada saat arus mudik pra-Lebaran Idul Fitri,” tegas Agus Hasto Purwanto. Tapi kali ini, terjadi jauh dari Lebaran, yakni setelah Jakarta berstatus tanggap darurat corona.

Terkait dengan melonjaknya pemudik, pihak pengelola Terminal Giri Adipura Wonogiri telah melakukan koordinasi dengan Dinkes dan Balai Besar Semarang. Juga telah meminta PMI untuk menyemprot disinfektan, disamping juga menyediakan cairan hand sanitizer sebagai fasilitas pelayanan tambahan kepada para penumpang.

Bambang Pur