blank
Inilah aksi Gerakan Sosial Peduli (GSP) Cepu dengan menempatkan profil tank kapasitas 700 liter berikut alat cuci tangan Cegah Covid-19 di Taman Tuk Buntung, Cepu, Blora. SB/Wahono

BLORA (SUARABARU.ID) – Gerakan pencegahan penyeberaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Blora, Jawa Tengah, tidak hanya terfokus fasilitas publik (umum) di perkotaan, namun semakin meluas dan mandiri hingga ke desa-desa.

Menariknya, gerakan cegah dini Covid-19 di kabupaten paling timur di Provinsi Jawa tengah itu, sudah menjadi aksi massal dan mandiri oleh berbagai kalangan, kelompok-kelompok sosial serta para pengusaha (swasta).

“Pemkab melalui Dinkes dan PMI terus begerak cegah dini Covid-19, masyarakat juga makin aktif dalam gerakan yang sama,” jelas pejabat pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, Lilik Hernanto, Rabu (25/3/2020).

blank
Kegiatan sterilisasi cegah dini Covid-19 dengan penyemprotan disinfektan di Panti Asuhan Syifa, Desa Muraharjo, Kecamatan Kunduran, Blora. Foto : SB/Wahono.

Menurut Lilik, gerakan massal ini sungguh membanggakan, Pemkab mendorong kegiatan positif tersebut dengan berbagai langkah, antara lain menyiapkan bahan berupa disinfektan.

Selain menyemprof disinfektan di berbagai ruang publik, perkantoran, tempat ibadah, fasilitas umum dan tempat-tempat pendidikan, gerakan cegah Covid-19 juga makin memasyarakat.

“Kemarin berbagai ormas juga membagikan hand sanitizer, masker dan menyiapkan tempat cuci tangan,” kata Plt Kepala Dinkes Blora.

Panti Syifa

Aksi terbaru dilakukan pada Rabu (24/3/3030), digelar kelompok mengatasnamakan Gerakan Sosial Peduli (GSP) Cepu, dengan menempatkan bak-bak (tangki) besar untuk cuci tangan.

GSP Cepu yang mendapat dukungan Gunawan S Parji, salah satu pejabat Jakarta asli warga Cepu, Blora, memasang profil tank (bak) air kapasitas 700 liter berikut fasilitas untuk cuci tangan di Taman Tuk Buntung Cepu.

“Dalam situasi darurat Covid-19 seperti ini, kami dari GSP Cepu ingin berperan untuk masyarakat luas,” tanda juru bicara GSP Cepu, Iwan Tri Handono.

Iwan menambahkan, selain di Tuk Buntung, akan dipasang lagi profil tank di area publik lainnya, dengan harapan bisa membantu masyarakat berpola hidup sehat.

“Kedepan kami ingin pasang di Kecamatan Jepon, Ngawen, Randubaltung dan lainnya. Hanya saja masih cari solusi ketersediaan bahan baku airnya,” jelas Iwan.

Sementara itu Pemerintah Desa Muraharjo, Kecamatan Kunduran, Blora, aktif  melakukan gerakan sterilisasai fasilitas umum di desa itu, seperti kantor desa. tempat ibadah dan panti asuhan, jelas kepala desa setempat, Karsono.

“Tahap pertama menyemprot disinfektan di kantor desa, balai desa, masjid, gedung sekolah, panti asuhan dan menyediakan tempat cuci tangan,” pungkas Karsono.

Wahono-trs