blank
Seorang pramuniaga minimarket saat menempelkan pengumuman pembatasan pembelian sembako. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) –  Pemerintah Kabupaten Kudus menegaskan stok beras masih aman untuk lima bulan ke depan. Oleh karena itu, tidak akan dilakukan pembatasan pembelian di tingkat konsumen karena harga beras juga relative stabil.

“Untuk beras, stok masih aman hingga lima bulan ke depan. Jadi, masyarakat tak perlu panic karena harganya juga tidak mengalami lonjakan yang signifikan,”kata Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Sudiharti, Selasa (24/3).

Menurut Sudiharti, stok beras tersebut baik yang berada di gudang Bulog maupun pedagang. Dan stok tersebut juga aman untuk menghadapi wabah Corona bahkan kebutuhan puasa dan lebaran mendatang.

Sementara, terkait gula pasir, kata Sudiharti, dalam waktu dekat nanti juga dipastikan akan terkendali. Berdasarkan informasi yang ada, sedikitnya 7.500 ton gula pasir impor yang diperkirakan datang dua pekan lagi‎.

Jumlah tersebut, kata dia, untuk mengatasi kelangkaan gula pasir di wilayah eks karesidenan Pati.

“Jumlah itu untuk semua wilayah di eks karesidenan pati, mungkin untuk Kudus sekitar 500 ton gula,” jelas dia.

Dia menambahkan, kondisi itu membuat masyarakat tidak perlu panik dan menghapuskan pembatasan pembelian.

Meski pembeliannya tidak dibatasi, namun masyarakat diminta untuk tidak memborong atau menimbun komoditas tersebut. “Kemarin pembelian gula dibatasi, tetapi sekarang sudah tidak dibatasi karena pasokan lancar,” jelas dia.

Sementara itu, Plt Bupati Kudus, HM Hartopo meminta Dinas Perdagangan mengawasi komoditas bahan pokok yang beredar di pasaran.

‎Dia berharap, tidak ada pasokan bahan pokok yang tersendat sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya.

“‎‎Saya minta untuk trus memantau kondisi pasokan pangan. Jangan sampai punya uang tetapi tidak bisa belanja karena barangnya tidak ada,” jelas dia.

Tm-Ab