blank
KETERANGAN PERS: Pemilik Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) Aliansi Tepi Barat Magelang, Gus Nurul Yakin Jaddal Maulabiq (kiri), saat menyampaikan keterangan persnya, didampingi Zaenal Petir (Ketua FPI). Foto: riyan

blankSEMARANG (SUARABARU.ID)– Asep dan Angga, dua anggota Gerakan Pemuda Ka’bah Aliansi Tepi Barat Magelang, yang diamankan polisi karena dugaan pengeroyokan terhadap satpam PT Sido Agung Farm (SAF), akhirnya “dipulangkan” Jumat (20/3/2020) petang.

Keduanya diserahkan kepada Pemilik Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Aliansi Tepi Barat Magelang, Gus Nurul Yakin Jaddal Maulabiq, saat mendatangi Polda Jateng untuk mendampingi pengacara kedua tersangka, yang sedang di BAP.

BACA JUGA : GPK Aliansi Tepi Barat Magelang Datangi Polda Jateng

Gus Nurul saat dikonfirmasi membenarkan, Asep dan Angga memang sudah bersamanya. ”Mereka berdua saat ini telah bersama saya,” kata dia, yang dihubungi Jumat (20/3/2020) malam.

Dia menambahkan, Kombes Pol Budi Haryanto selaku Direktur Kriminal Umum Polda Jateng, yang menyerahkan Asep dan Angga kepada dirinya.

”Saya tadi berempat bertemu dengan Pak Budi di Polda. Saya, Pak Zaenal Petir(Ketua FPI), Pijiyanto alias Yanto Petuk (Komandan GPK) dan Aminudin. Saya tidak mengajukan penangguhan penahanan. Saya tidak melakukan tanda tangan apa-apa. Tiba-tiba Asep dan Angga diserahkan ke saya, ya saya ajak pulang,” ungkap Gus Nurul.

Sementara itu, Kombes Pol Budi Haryanto saat dihubungi menyebutkan, pihaknya menangguhkan penahanan Asep dan Angga. ”Kita kabulkan pengajuan penangguhan penahanannya. Mereka berdua juga sangat kooperatif,” tulis Budi melalui pesan singkat whatsapp kepada wartawan, Jumat (20/3/2020) sore.

blank
PENAHANAN: Bersama beberapa awak media, Gus Nurul menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan penahanan Asep dan Angga. Foto: riyan

Seperti Penculikan
Seperti diberitakan suarabaru.id sebelumnya (Senin, 16/03/2020), diduga polisi
telah melakukan salah tangkap. Lebih dari itu, penangkapan ini juga tidak
sesuai dengan prosedur, karena sebelumnya tidak ada surat pemberitahuan
penangkapan.

”Polri melakukan penangkapan seperti ini, seakan seperti penculikan. Tidak
ada surat pemberitahuan sebelumnya kepada keluarga. Tiba-tiba hilang, kita
semua bingung. Kita tahu kalau mereka ditangkap polisi selang dua jam
kemudian,” urai Gus Nurul, kala itu.

Ketiga anggota GPK, Asep, Angga dan Ahmad, ditangkap karena dilaporkan telah
melakukan pemukulan atau pengeroyokan kepada petugas keamanan (satpam)
perusahaan pakan ternak PT SAF. ”Padahal satpam lah yang memukul korban lebih
dahulu, tapi dia tidak diamankan,” tukasnya.

Riyan