blank
TUJUH BULAN: Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto menyampaikan, ketahanan pangan Jateng masih mumpuni sampai dengan tujuh bulan nanti. Foto: riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto menyebutkan,
masyarakat tak perlu khawatir akan ketersediaan bahan pangan selama masa
“isolasi” akibat wabah virus corona.

Hal itu seperti yang disampaikan politisi PDIP yang biasa dipanggil Bambang Kribo itu, dalam jumpa pers di ruang rapat pimpinan lantai 1 Gedung DPRD Jateng, Rabu (18/3/2020).

BACA JUGA : Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Ruang Kerja Bupati dan Wakil Bupati Disemprot Disinfektan

”Sampai dengan kejadian ini, tugas DPRD terus memantau pasar. termasuk harga sembako dari mulai puasa sampai nanti lebaran. Sehingga kita akan terus melaporkan kestabilan harga ke masyarakat,” kata Bambang dalam acara yang berlangsung santai itu.

Ditambahkan dia, Bulog juga sudah menginformasikan akan kecukupan pangan sampai tujuh bulan ke depan. ”Untuk kesiapan kebutuhan bahan pokok, informasi yang kami terima dari Bulog, masih oke. Dan saya yakin masyarakat tidak akan memborong sembako di pasar atau mal,” imbuhnya.

Menurut dia, kini saatnya kita bersatu dalam rangka mencegah meluasnya wabah penyakit Covid-19. ”Kini kita merasa bahwa kita satu bangsa yang susah senang harus sama-sama kita tanggung bersama. Kita juga harus instrospeksi, bahwa jabatan yang kita emban ini memang hanya untuk masyarakat. Istilah yang kami pakai, ini Jihad Nasional kita,” tukas Bambang.

Dalam penyampaian keterangannya itu, terungkap pula, bahwa DPRD Jateng telah mengambil sejumlah kebijakan, guna mendukung langkah pemprov. Kebijakan itu merupakan hasil rapat pimpinan (rapim) DPRD Jateng.

Beberapa kebijakan yang diambil, sampai 31 Maret semua kegiatan kedewanan seperti kunjungan kerja ke luar daerah, ditiadakan. Selanjutnya, semua anggota DPRD Jateng diminta turun ke daerah pemilihan (dapil) masing masing, untuk bersama pemerintah daerah setempat, memantau masyarakat dalam menyikapi wabah virus Corona.

blank
KEBIJAKAN: Bambang Kusriyanto dengan gaya yang serius tapi santai,
menyampaikan beberapa kebijakan kedewanan terkait mewabahnya virus corona.
Foto: riyan

Dua Meninggal
”Semua angota DPRD Jateng harus membantu pemerintah daerah setempat, dalam
hal penindakan dan penanggulangan Corona. Jangan sampai rumah sakit menolak
pasien yang terpapar corona,” jelas dia.

Dan bila rumah sakit tidak mampu menampung pasien, ungkap bambang, maka area-
area seperti kantor milik Pemprov Jateng yang tidak terpakai, bisa digunakan untuk ruang isolasi. ”Harapan kami, DPRD kabupaten/kota juga melakukan hal yang sama. Karena rumah sakit tidak hanya menerima pasien suspect corona saja,” ucap mantan Ketua Dewan DPRD Kabupaten Semarang ini.

Mengenai penanganan virus corona di Jateng, sesuai data dari Posko Penanganan Covid-19 milik Dinas Kesehatan Jateng, sampai Rabu (18/3/2020), jumlah pasien positif corona enam orang, dua meninggal dunia dan empat orang masih dalam perawatan.

Keduanya meninggal di RSUD dr Moewardi Solo pada Rabu (11/3/2020), dan di RSUP dr Kariadi pada Selasa (17/3/2020). Untuk empat pasien yang menjalani perawatan, ada di RSUD dr Moewardi dua orang, RSUP dr Kariadi (1), RSUD Tidar Magelang (1). Jumlah orang dalam pantauan (ODP) 1.005 orang. Sedangkan pasien dalam Pengawasan (PDP) 42 orang.

Adv-Riyan