blank
Simulasi penanganan pasien di ruang isolasi RSUD Kudus. Ilustrasi.

KUDUS (SUARABARU.ID) –  Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus (DKK)  mengaku telah melacak pasien terduga Corona yang kabur dari RS Mardi Rahayu. Pasien tersebut diketahui kabur saat hendak dirujuk ke RSUD dr Loekmonohadi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, ‎Joko Dwi Putranto mengatakan berhubung pasien tersebut berasal dari Demak, pihaknya  telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Demak untuk mencari keberadaan pasien tersebut.

“Identitas dan rumahnya sudah kita ketahui. Ini baru kami tracing dengan berkoordinasi Dinkes Demak,”kata Joko yang ditemui usai mengikuti rakor pencegahan Corona di Comand Center Kudus, Senin (16/3).

Menurut Joko, gejala yang dialami pasien itu mirip sekali dengan gejala virus corona yakni batuk disertai demam. Apalagi kondisi pasien juga memiliki faktor resiko dengan riwayat perjalanan 14 hari sebelumnya berangkat umroh dan Australia.

“Memang gejalanya ada kecenderungan ke arah sana,” ujarnya.

Oleh karena itu, pelacakan pasien akan dilakukan karena yang bersangkutan memang harus menjalani pemeriksaan dan pengujian sampel.  Menurutnya, selama belum diperbolehkan pulang maka pasien tidak bisa mengambil keputusannya sendiri.

“Sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku, pasien harus diperiksa lebih lanjut ke RSUD Dr Loekmonohadi Kudus untuk diketahui apakah dia positif atau tidak,”tandasnya.

Baca juga : RSUD Kudus Kembali Isolasi Satu PDP Corona dari Jepara

Juru bicara RS Mardi Rahayu, dr Yuliana Wara mengatakan, telah menerima pasien tersebut di ruang instalasi gawat darurat (IGD) sekitar pukul 19.00, Minggu (15/3/(.

“Setelah dijelaskan bahwa diduga COVID-19 dan perlu dirujuk ke Ruang Isolasi RSUD Kudus, pasien menolak dan memaksa meninggalkan rumah sakit,” ujar dia.

Informasi identitas pasien sudah dilaporkan ke Satgas COVID-19 Kudus agar dapat segera ditindaklanjuti bersama aparat pemerintah setempat.

“Kami harapkan pasien bisa mematuhi arahan petugas kesehatan, baik bila disarankan untuk mengisolasi diri di rumah atau diisolasi di rumah sakit untuk meminimalkan potensi penularan ke lebih banyak orang lain,” ujar dia.

Tm-Ab