blank
Para peziarah masih memadati Menara dan Makam Sunan Kudus. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Makam Sunan Kudus, Jawa Tengah, masih tetap dipadati peziarah dari berbagai daerah di Indonesia di tengah penyebaran virus corona di berbagai daerah di Tanah Air serta adanya korban meninggal akibat virus tersebut.

Berdasarkan pantauan, Minggu, peziarah masih tetap berdatangan dari berbagai daerah di Tanah Air untuk berziarah ke Makam Sunan Kudus serta menyempatkan diri untuk melihat Menara Kudus.

“Untuk antisipasi tertular penyakit saya memang memakai masker selama berada di kawasan objek wisata, termasuk di lokasi ziarah Makam Sunan Kudus,” kata salah seorang peziarah Makam Sunan Kudus Hana di Kudus, Minggu.

Ia mengakui selama ini memang terbiasa memakai masker, terutama saat berkendara di jalan raya.

Seiring merebaknya virus corona, warga asal Madiun itu mengaku, semakin rajin memakai masker dalam kondisi apapun, termasuk saat berziarah ke Makam Sunan Kudus ini.

“Ketua rombongan peziarah juga sudah mengingatkan untuk membawa masker demi mencegah penyebaran virus corona,” ujarnya.

Berbeda dengan peziarah lainnya, Boedgal asal Tangerang mengaku hanya bisa berupaya banyak berdizkir untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta pasrah kepada-Nya.

Jamaah juga diingatkan untuk selalu berwudhu saat hendak shalat maupun berziarah sekaligus untuk menjaga kebersihan dan kesucian diri.

Mursyid, panitia rombongan ziarah asal Yogyakarta mengakui tidak begitu mengkhawatirkan penyebaran virus corona tersebut.

Sepanjang terbiasa menjaga pola hidup sehat, dia optimistis, jamaahnya tidak mudah tertular penyakit.

Apalagi, lanjut dia, secara tidak langsung jamaah juga terbiasa cuci tangan, terutama saat berwudhu ketika hendak shalat wajib maupun ketika hendak berziarah.

Rencananya rombongan yang berjumlah 104 orang tersebut hendak melakukan ziarah ke 11 lokasi, termasuk sembilan wali di Jawa.

Meskipun tidak memberikan imbauan membawa masker, beberapa anggota rombongan ada yang memakai masker.

Petugas Makam Sunan Kudus A. Takwim mengakui jumlah peziarah memang masih tetap banyak meskipun beredar informasi banyaknya temuan kasus memiliki gejala mirip terpapar virus corona.

Peziarah yang datang, tidak hanya dari wilayah Jawa Tengah, melainkan banyak pula yang berasal dari luar daerah, seperti Yogyakarta, Tasikmalaya, Bogor, Brebes, Bojonegoro, Pemalang, Probolinggo, dan Tangerang.

Ant-Ab