blank
Syahputra dan Khoirul Anam dari SMPN 2 Karimunjawasaat curhat dengan Ganjar Pranowo (Hadi Priyanto)

JEPARA (SUARABARU.ID) – Ada yang menarik saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan video conference  dengan Petinggi Parang, Karimunjawa Muhamad Zaenal Arifnn  saat memimpin Musrenbangwil Wilayah Pengembangan Wanarakuti dan Banglor di Pendopo Kartini Jepara Selasa 10/3-2020. WP Wanarakuti tersebiut terdiri dari Blora, Rembang, Pati, Kudus dan Jepara.

blank
Ganjar Pranowo saat memberikan penjelasan tentang kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ( Hadi Priyanto)

Setelah selesai wawancara dengan Petinggi Parang dan unsur perempuan yang diwakili bidan desa Susniwati, Ganjar Pranowo minta warga masyarakat yang lain untuk berbicara. Tampilah seorang pelajar SMPN 2 Karimunjawa  yang ada  di Pulau Parang. Namanya Syahputra, siswa kelas IX di sekolah tersebut.

Ketika ditanya Ganjar apa yang diminta, dengan tegas Syahputra yang akrab dipanggil Andi, minta diberi guru. Pasalnya di sekolah SMPN 2 Karimunjawa hanya memiliki 6 guru yang terdiri dari 4 guru PNS dan 2 guru GTT” ujarnya. Padahal mata pelejarannya 11 pak Gubernur,” ujar Andi tegas.

“Kok kamu tau jumlah kekurangan guru “, tanya Guberbur Jateng yang langsung dijawab singkat Syahputra, saya khan murid disini pak.  Jawaban lugu Syahputra ini sontak mengundang tawa para peserta Musrenbangwil  yang ada di pendopo Kartini Jepara. Bahkan  peserta wawancara yang ada di Balai Desa Parang.

Namun ketika ditanya yang ada guru apa saja, Syahputra agak kebingungan hingga Ganjar Pranowo minta guru SMP yang ada untuk berbicara. Kepada Koirul Anam, guru PAI yang kemudian  ikut berbicara dalam video conference tersebut  Ganjar menanyakan mapel apa saja yang ada saat ini.

blank
Petinggi Desa Parang dengan didampingi Camat dan Kapolsek Karimunjawa sedang menyampaikan persoalan yang dihadapi desa tersebut. (Foto Hadi Priyanto)

“Disekolah kami hanya ada 6 guru dari mapel PAI, Bahasa Indonesia, Olah Raga dan mapel  Matematika. Ini termasuk kepala sekolah.  Karena kekurangan guru, prosers berlajar mengajar belum dapat berjalan secara  wajar,” ujar Koirul Anam.

Disamping itu sekolah tersebut juga belum memiliki laboratoriom komputer, walaupun telah memiliki 21 buah komputer yang saat ini ditempatkan di ruang perpustakaan. Menanggapi keluhan tersebut, Ganjar Pranowo berjanji untuk membantu gedung laboratorium komputer.

Sedangkan untuk guru, sesuai kewenangan ada di Pemerintah Kabupaten. “Silahkan pak Plt Bupati yang mencukupi,” ujar Ganjar Pranowo yang segera ditanggapi oleh Plt Bupati Jepara Dian Kristiandi  dengan memerintahkan Sekda Jepara Edy Sujadmiko untuk memenuhi permintaan SMPN 2 Karimunjawa tersebut secepatnya.

Sementara Bidan Desa Susniwati yang sempat wawancara dengan Gubernur  minta dibantu ambulan laut. “Jika ada pelayanan darurat yang harus dirujuk ke Karimunjawa kami kesulitan. Kemarin kami merujuk ke Karimunjawa karena kelahiran sungsang dengan perahu nelayan. Ternyata bayi lahir di tengah laut dalam kondisi hujan pak,” ujarnya.

Terhadap persoalan ini Ganjar meminta stafnya untuk mencatat.  Juga permintaan Petinggi Desa Parang Muhamad Zaenal Arifin untuk dibantu pembangunan dermaga timur sepanmjang 152 m, embung tadah hujan serta jaringan internet dan listrik.

“Kami belum pernah dapat bantuan mesin disel baru pak. Disamping itu baterai PLTS juga sudah pada rusak karena telah dipakai mulai tahun 2014,” tutur Petinggi Parang.

Hadi Priyanto