blank
Di kubangan bekas galian C inilah para santri berikut guru pengasuhnya tewas. Foto: Hana Eswe

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Lima orang santri Ponpes Al Latifiyah, asuhan KH Wahyudi tewas, Senin (9/3/2020). Kelima santri ini terpleset ke dalam bekas lahan galian C sedalam dua meter. Mereka tenggelam usai membereskan kayu-kayu yang dibersihkan dalam kegiatan kerja bakti tersebut.

Dari informasi yang diperoleh, kejadian ini bermula saat para santri ini melakukan kerja bakti yang dipimpin KH Wahyudi. Tak berapa lama, seorang santri terpeleset. Empat orang temannya berusaha untuk menolong, namun satu per satu justru ikut masuk ke dalam galian tersebut.

Pengasuh santri yakni, KH Wahyudi berusaha menolong korban, namun ternyata ikut tenggelam ke dalam sumur tersebut. Korban tak bisa berenang sehingga ikut tenggelam dalam kejadian ini.

Dua santri lain mengetahui kejadian ini berusaha menolong kelima temannya Mereka juga berteriak minta tolong kepada warga. Keduanya juga nyaris tenggelam ke dalam galian itu, namun berhasil diselamatkan warga.

Kelima santri yang tewas  yakni Shofa, Susi Susanti, Nazilla, Lina, dan Istiroqin. Selain itu, guru mereka, KH Wahyudi juga meninggal dalam insiden tersebut.

Adanya informasi ini, tim dari BPBD Grobogan serta PMI Grobogan langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi terhadap korban. Delapan korban kemudian dibawa ke Puskesmas Brati, dua di antaranya selamat.

blank
Bupati Grobogan Sri Sumarni juga menampakkan wajah dukanya ketika menemui orang tua korban. Foto: hana Eswe

Suasana Berduka

Di Puskesmas Brati, jenazah korban langsung diperiksa tim medis. Suasana duka menyelimuti ruang jenazah. Air mata bercucuran terlihat dari pihak keluarga korban. Mereka tak menyangka anak-anaknya menjadi korban dalam kejadian ini.

Baca juga: Inilah Identitas Para Santri Korban Tewas Tenggelam di Grobogan

Semburat kesedihan juga terlihat dari raut wajah Bupati Grobogan, Sri Sumarni. Didampingi Camat Brati, Joko Supriyanto dan perangkat Desa Kronggen, serta Kalakhar BPBD Grobogan, Bupati mengunjungi korban selamat yakni Lala Alfi dan Hanifah.

Air mata kemudian pecah saat Bupati melihat orang tua salah satu korban menangis histeris saat mengetahui anaknya menjadi korban dalam kejadian ini.

“Hari ini kami meninjau langsung para korban yang selamat dari insiden di Galian C yang berada di Dusun Sobowatu, Desa Kronggen, pagi tadi. Untuk korban yang meninggal, kami mengucapkan ikut berbelasungkawa, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar Sri Sumarni.

Meski telah mengantongi izin, Sri Sumarni juga meminta kepada pemilik lahan galian ini untuk ikut bertanggung jawab. Pasalnya, keberadaan galian ini sudah menimbulkan korban tewas.

Ant-trs