blank
Bupati Wonosobo Eko Purnomo SE MM memamerkan durian unggul dari kawasan Agropolitan Rojonoto (Kaliwiro, Sukoharjo, Leksono dan Selomerto). (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Wonosobo tidak saja kaya akan wisata alam. Kota pegunungan ini juga layak menyandang julukan sebagai daerah yang populer dengan agrowisatanya.

Pasalnya, Wonosobo menjadi sentra aneka buah-buahan. Salah satunya yang sedang naik daun adalah buah durian. Karena itu, tidak keliru, jika wisatawan yang ingin memburu buah durian unggul, bisa berkunjung ke beberapa daerah kantong buah durian di Wonosobo.

Di kota berjuluk “Aman, Sehat, Rapi dan Indah (ASRI)’’ ini ada banyak wilayah yang menjadi penghasil buah durian yang berkualitas tinggi. Sebut saja Keseneng, Krasak dan Wilayu (Selomerto) serta Durensawit, Jlamprang dan Manggis (Leksono).

Tidak hanya itu, ada juga Kauman dan Winongsari (Kaliwiro) dan hampir seluruh desa di Kecamatan Sukoharjo, tak kalah tersohornya sebagai sentra buah durian. Di beberapa tempat tersebut terkenal dengan jenis durian montong dan lenjeh.

Durian lenjeh mudah ditemukan di Desa Keseneng Selomerto. Durian jenis super ini dagingnya tebal, rasanya legit dan manis. Buah durian asli Wonosobo ini berwarna kuning. Dinamai durian lenjeh, karena rasa dan rupanya begitu menggoda.

Bupati Wonosobo Eko Purnomo SE MM, Sabtu (22/2), mengatakan guna terus mendongkrak Wonosobo sebagai sentra buah durian, beberapa kali digelar festival dan kontes durian di Keseneng, Wediasin, Wilayu, Manggis dan Sukoharjo.

“Dengan promosi secara terus-menerus, bukan tidak mungkin, ke depan popularitas Wonosobo sebagai daerah wisata durian akan setara dengan julukan Wonosobo sebagai kota wisata alam,” katanya.

Wisata alam di Wonosobo tambang Nurmar, punya ikon Bukit Sikunir dan Gunung Prau (Dieng), Bukit Seroja (Garung), Bukit Beser (Leksono) dan Gunung Lanang (Kalibawang). Sedang durian lenjeh dan montong, bisa menjadi ikon wisata durian di kota ini.

blank
Beberapa desa sentra durian di Wonosobo kerap menggelar kontes dan festifal durian unggul untuk mendongkrak popularitas durian lokal setempat. (Foto :
SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Terus Digenjot

Yang menarik, beberapa kali durian aseli Wonosobo yang diikutkan dalam kontes dan festival durian unggul, baik tingkat lokal, regional hingga nasional, selalu meraih juara pertama dan juara favorit.

Ini membuktikan jika durian Wonosobo memang berkualitas tinggi, baik dari segi rasa, rupa maupun ketebalan daging buahnya. Sejak menjurai festival dan kontes durian, kini durian aseli kota Asri tak kalah tersohor dengan durian daerah lain.

Eko Purnomo menambahkan “Festival dan Kontes Durian Unggul” yang pernah digelar di Dusun Wediasin Desa Krasak Kecamatan Selomerto sebagai upaya mempromosikan buah durian aseli Wonosobo harus terus dilakukan.

“Festival Durian di Wediasin sebagai salah satu langkah strategis untuk memperkenalkan ke pasar yang lebih luas lagi. Tidak hanya Wediasin, saya juga berharap durian dari desa lain bisa lebih baik dan terkenal,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Wonosobo Afif Nurhidayat, juga mengapresiasi semangat petani durian di kawasan  Rojonoto (Kaliwiro, Sukoharjo, Leksono dan Selomerto) untuk mengembangkan potensi buah lokal, salah satunya buah durian.

Pihaknya mengaku dalam setiap kesempatan, terutama dalam melakukan kunjungan kerja ke luar daerah Wonosobo, tak segan-segan, selalu mempromosikan potensi wisata alam maupun agrowisata yang ada di Wonosobo.

“Itu semua saya lakukan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Wonosobo. Jika sektor wisata alam dan potensi buah-buahan yang ada dipromoasikan secara terus-menerus, akan berdampak pada peningkatan ekonomi warga secara menyeluruh,” ungkapnya.
Muharno Zarka/mm