blank
Anak-anak melambaikan tangan saat berada di depan Hajar Aswad di sebelah Kakbah ketika melakukan latihan manasik haji di Surya Yudha Park Banjarnegara. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sejumlah santriwan dan santriwati Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) Al Mujahidin Perum Purnamandala Bumireso Wonosobo melakukan latihan manasik haji di komplek Taman Wisata Surya Yudha Park Banjarnegara.

Latihan manasik haji dibimbing langsung Hj Artiyah Al Hafidzoh SAg (ASN di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah yang juga pembina TPQ Al Mujahidin) dan Dr Nurul Mubin MSi (dosen Universitas Sains Al Quran Jawa Tengah di Wonosobo).

Seluruh santri yang mengikuti latihan manasik haji mengenakan pakaian ihrom serba putih. Anak-anak pun melakukan seluruh rangkaian latihan ibadah haji dari awal hingga akhir secara khusuk dan khikmat. Semua arahan pembimbing diikuti oleh anak-anak.

Terik panas sinar matahari yang siang itu terasa menyengat, tak dihiraukan para santri. Maka tak heran bila beberapa santri tampak bercucuran keringat karena selama kurang lebih satu jam harus berkeliling di semua area tempat manasik haji.

Kepala TPQ Al Mujahidin Perum Purnamandala Evi Joharotun Nafisah, Selasa (18/2), mengatakan latihan manasik haji dilakukan guna mengenalkan praktek ibadah haji dan umroh bagi anak-anak. Selama ini santri baru diberi materi teori haji dan umroh.

“Dengan melakukan latihan manasik anak-anak bisa praktek langsung pelaksanaan haji dan umroh di lapangan. Meski di area mini, ritual yang dilakukan persis seperti orang yang tengah melakukan ibadah haji dan umroh di tanah suci,” katanya.

Terowongan Mina

blank
Setelah melakukan sai anak-anak berhenti sejenak di replika Bukit Marwah yang disusun dari batu-batu buatan. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

Menurut Hj Artiyah Al Hafidzoh S Ag latihan manasik haji dimulai dengan ihram atau berniat mengerjakan haji dan umroh. Selanjutnya santri diminta memasuki terowongan mina menuju Padang Arofah sembari mensenandungkan doa haji dan umroh.

“Dari Padang Arofah santri diajak melakukan tawaf atau mengelilingi kakbah sebanyak tujuh kali sambil manjatkan doa untuk kebaikan di dunia dan diakherat. Di sela-sela tawaf anak-anak berebut memegang hajar aswad di pinggir kakbah,” sebutnya.

Setelah mengelilingi kakbah, anak-anak diajak menujuk ke replika Makam Nabi Ibrahim untuk berziarah. Di Makam Nabi Ibrahim santri kembali memanjatkan doa dan mengamati sekeliling makam dan mendapat penjelasan sejarah Nabi Ibrahim dari pembimbing.

Selanjutnya, giliran anak-anak melakukan lempar jumroh aqobah, wustho dan ula dengan menggunakan kerikil yang telah disediakan. Para santri juga diajak melakukan sai atau berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah lalu melakukan tahalul (cukur rambut).

“Rukun haji itu meliputi ihram, hadir di Padang Arofah, tawaf dan sai. Sedang wajib haji terdiri ihram, berhenti di Musdalifah, melontar jumroh aqobah dan melontar tiga jumroh. Latihan manasik haji ini diharapkan menjadi pengalaman yang menarik,” katanya.

Adapun sunnah haji, imbuhnya, antara lain ifrad, membaca talbiyah, berdoa setelah membaca talbiyah, membaca dzikir sewaktu thowaf, sholat dua rakaat sesudah tawaf dan masuk ke kakbah. Setelah latihan manasik haji anak-anak refreshing dengan berenang.

Muharno Zarka-Wahyu