blank
Sekda Joko Budiyono menyerahkan bantuan dari Baznas kepada Sudiyono yang rumahnya ambruk rata dengan tanah akibat tertimpa cabang pohon beringin yang tumbang, (Bag Prokompim Pemkot Magelang)

blankMAGELANG (SUARABARU.ID)-  Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) Kota Magelang menyerahkan bantuan kepada korban yang rumahnya ambruk rata dengan tanah akibat cabang pohon beringin tumbang. Peristiwa itu menimpa rumah Sudiyono, penduduk RT 4 RW 1 Kampung Potrosaran 3, Kelurahan Potrobangsan, Kota Magelang Jumat lalu (31/1).

Bantuan  uang tunai sebesar Rp 12 juta tersebut diserahkan Sekda Kota Magelang, Joko Budiyono, didampingi Asisten 1 Muji Rohman,  Kepala Dinas Sosial Wulandari Wahyuningsih, Kabag Prokompim Ahmad Ludin Idris dan Ketua Baznas Kota Magelang Rachmat Rifai kepada Sudiyono, Selasa (11/2).

Joko menyatakan turut prihatin atas musibah yang menimpa  lima warga Kampung Potrosaran 3 yang rumahnya tertimpa cabang pohon beringin  tua yang berada di tengah p erkampungan beberapa hari lalu.

Menurutnya,  bantuan itu merupakan bentuk perhatian dan wujud kehadiran pemerintah saat warganya mengalami musibah. ‘’Pemerintah harus hadir di tengah rakyat, apalagi ketika mereka mengalami musibah. Bantuan ini setidaknya meringankan beban mereka yang mengalami musibah,’’ ujarnya.

Dia meminta semua elemen masyarakat memelihara solidaritas dan gotong-royong, sehingga ketika terjadi bencana segera bisa diatasi.

Joko juga meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang untuk mengecek semua pohon yang sudah tua atau lapuk batangnya  yang ada di kampung-kampung di Kota Magelang.

‘’Saya telah memerintahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk mengecek keberadaan pohon-pohon yang sudah tua dan lapuk untuk ditebang, sehingga tidak menimbulkan korban material maupun nyawa manusia,’’ tuturnya.

Pada kesempatan itu, Joko Budiyono juga menyerahkan bantuan uang secara pribadi  untuk membantu pembiayaan penebangan pohon beringin tersebut.

‘’Setiap harinya proses penebangan pohon beringin ini memerlukan uang sebesar Rp 800.000, dan saat ini sudah berjalan sekitar delapan hari. Diharapkan uang yang jumlahnya sedikit dari saya, bisa membantu masyarakat di sini untuk  merampungkan penebanagn pohon ini,’’ pintanya.

Sudiyono menerangkan, ambruknya pohon beringin yang sudah berumur puluhan tahun tersebut terjadi 31 Januari 2010 sekitar pukul 16.30 WIB.
‘’Mungkin pohon tersebut sudah tua dan ada kayu yang lapuk, karena saat kejadian tidak ada angin dan tidak ada hujan,’’ terangnya.

Saat  kejadian dirinya bersama istri dan satu orang anaknya sedang ada di dalam rumah yang berukuran 7 x 8 meter, tiba-tiba terdengar suara “bruukk” dari atas dan langsung menimpa rumahnya.

Dia  langsung berupaya menahan dinding rumahnya yang roboh karena tertimpa cabang  kayu pohon tersebut, dan meminta agar anak dan istrinya ke luar dari rumah.
Setelah berhasil menyelamatkan diri, rumah tempat tinggal yang dihuni sejak tahun 1977 roboh rata dengan tanah. Selain meratakan rumahnya, batang pohon beringin tersebut juga merusak atap rumah milik Atib, Suryana, Wisnu dan Ny Karsuni.
‘’Dari lima rumah yang tertimpa, punya saya yang paling parah,’’ tegasnya. (pro)

Editor : Doddy Ardjono