blank

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kelurahan Tawangsari yang masuk wilayah Semarang Barat dengan area yang lebih banyak perumahan padat penduduk menjadikan masyarakat di sekitarnya menjalani pola hidup ala masyarakat perkotaan.

Keterbatasan lahan juga menjadi alasan pendukung pola hidup yang mereka jalani, banyaknya fasilitas membuat masyarakat mudah mendapatkan apa yang diperlukan dengan cara instan, termasuk dalam mengkonsumsi makanan dengan cara yang kurang sehat.

Dengan makan makanan cepat saji dan adanya fasilitas layanan siap antar membuat makin mudahnya masyarakat dilingkungan kelurahan tawangsari untuk memilih menu makanan dengan cara cepat. Pola kebiasaan ini memang praktis tapi membuat kondisi kesehatan kurang baik.

Dari kondisi lingkungan seperti diatas mahasiswa USM yang sedang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan dosen pembimbing Hani Purwanti., S.T., M.T di kelurahan Tawangsari tergerak untuk mengajak masyarakat di lingkungan Tawangsari untuk memulai menerapkan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi sayuran .

Sayuran yang diolah merupakan hasil tanaman sendiri dengan menggunakan pola tanam hidroponik.

Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah.

Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan makanan sehat sebagai penunjang aktifitasnya . Metode ini sangat cocok untuk diterapkan di masyarakat kelurahan tawangsari.

Dengan lahan terbatas atau bahkan sempit masyarakat bisa menanam sayuran dengan menggunakan botol-botol atau cup bekas dari air mineral yang biasanya setelah dikonsumsi hanya dibuang saja dan menjadi sampah yang sulit diolah.

Sekarang bisa dijadikan media untuk menanam sayuran atau menggunakan pipa paralon seperti yang dilakukan oleh mahasiswa USM yang sedang mengikuti Kuliah Kerja nyata di kelurahan Tawangsari mencoba membuat contoh mini taman hidroponik.

Semoga program kerja mahasiswa KKN ini bisa dilanjutkan oleh masyarakat di kelurahan Tawangsari untuk mendukung gerakan pola hidup sehat. Diharapkan hidroponik mampu menjadi manfaat untuk masa depan karena mampu diberdayakan dalam kondisi lahan sempit.

USM-Wahyu