Cari Durian, Anak SD Diduga Dibunuh di Kebun
Keluarga korban tengah diwawancarai wartawan. (fotoSuaraBaru.id/Hendra Septa)

BANJARNEGARA (SUARABARU.ID)– Seorang siswa kelas III SD Negeri 2 Prigi Kecamatan Sigaluh Ma’ruf Romadhon ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, Senin (3/2) malam. Anak ke 5 dari 8 bersaudara ini daria sangan Bikam sukamto dan Martinah Korban pergi meninggalkan rumah untuk mencari durian di kebun  Jumat (31/1) sore. Korban diduga meregang nyawa akibat dicekik dan mengalami dua luka sayatan di leher.

Bikam sukamto mengatakan anaknya berpamitan untuk membeli jajan di warung dan mencari durian yang jatuh di sekitar tempat tinggalnya “ sebelum pergi minta uang untuk beli jajan namun hingga jumat sore gak pulang “.

Warga sekitarpun melakukan pencarian  hingga 3 hari tak ditemukan .

Kapolsek Sigaluh AKP Priyo Jatmiko mengatakan korban pergi meninggalkan rumah pada hari Jumat sekitar pukul 16:00 WIB.

“Pada hari Sabtu saya mendapat informasi bahwa ada warga Prigi seorang anak kelas III SD yang hilang mulai hari Jumat. Saya mengecek langsung ke rumah korban, ternyata benar Ma’ruf Romadhon bin Bikam Sukamto pergi dari rumah hari Jumat sekitar pukul 16:00 WIB,” jelasnya.

Namun sampai malam hari tidak pulang. Sehingga warga sekitar terus melakukan pencarian.

“Pada hari Senin malam, warga  kembali melakukan pencarian dan saat di TKP mencium bau yang tidak sedap.  Kemudian dilakukan pencarian, ditemukan jazad yang tertutup sampah dan rumput.  Setelah dikorek ternyata ada jazad saudara Maruf itu. Kita evakuasi dan dibawa ke RSUD,” jelasnya.

Saat ditemukan warga, jenazahnya dalam posisi telungkup. Diduga korban meninggal tiga hari sebelumnya di kebun nenek terduga pelaku. Jarak TKP sekitar satu kilometer dari rumah korban.

“Alat bukti yang ditemukan cutter dan gunting di deket korban,” jelasnya.

Kapolsek mengatakan berdasarkan hasil otopsi, ditemukan adanya kekerasan akibat dicekik dan dua sayatan di leher korban. Panjang lukanya sekitar delapan dan tujuh centimeter.

Sedangkan terduga pelaku adalah Kr yang rumahnya berhadapan dengan rumah korban. “Terduga muncul setelah dua hari pergi. Tadi pagi sudah pulang dan akhirnya kita amankan. Saat ini didalami oleh Sat Reskrim Polres Banjarnegara,” jelasnya.

Mengenai motif dugaan pembunuhan ini, puhaknya belum bisa menyampaikan.

“Belum jelas motifnya, apakah ada kelainan psikologi atau motif lain,” jelasnya.

Dugaan pelaku mengarah ke Kr karena berdasarkan keterangan saksi, korban terakhir bertemu dengannya.

“Yang tetakhir ketemu dengan korban. Atas dasar itulah, kecurigaan mengarah padanya,” jelasnya.

Kades Prigi Kecamatan Sigaluh Rehono mengatakan korban merupakan anak yang pintar tapi pemalu.  Korban merupakan anak kelima dari delapan bersaudara.

Sedangkan terduga pelaku tidak pernah sekolah. Namun ahli di bidang IT dan memasang radio streaming di rumahnya.

“Terduga pelaku orangnya pendiam dan pergaulannya terbatas,” jelasnya.

Hendra Septa- Wahyu