blank
Bupati Wonosobo Eko Purnomo SE MM foto bersama dengan Kades se-Kecamatan Leksono setelah acara Deklarasi ODF dan BABs. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Bupati Eko Purnomo SE MM mengatakan selama tahun 2020 ini warga Wonosobo harus bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABs) dan Open Defecation Free (ODF). Target pembangunan 15 ribu jamban menjadi prioritas program tahun ini.

“Wonosobo kini masuk rangking 34 daerah termiskin di Jawa Tengah di atas Kebumen.

Salah satu indikator kemiskinan tersebut adalah kondisi lingkungan yang kotor diakibatkan banyak kasus BABs dan ODF di pemukiman penduduk,” katanya.

Eko Purnomo mengatakan hal itu pada acara “Deklarasi Open Defecation Free (ODF)” di Kecamatan Leksono Wonosobo. Melalui deklarasi tersebut ke depan seluruh Desa/Kelurahan di Wonosobo bisa bebas BABs dan ODF sehingga lingkungan jadi bersih dan sehat.

Selain Bupati Eko Purnomo, hadir dalam kesempatan tersebut Dandim 0707/Wonosobo Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat, Kapolres AKBP Fannky Ani Sugiharto SIK MSi, Sekda Drs One

Andang Wardoyo MSi, Ketua TP PKK Ny Fairuz Eko Purnomo dan Camat Leksono Bambang Wen.

“Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang telah berupaya memotivasi masyarakat untuk tidak buang air besar di sembarang tempat, membuat dan menggunakan jamban sehat sehingga lingkungan menjadi bersih,” katanya.

Meskipun hal itu kelihatan sepele, imbuhnya, kalau seluruh masyarakat sepakat dan bersama-sama untuk tidak buang air besar sembarangan merupakan prestasi yang luar biasa. Pencapaian akses jamban sehat 100 persen merupakan prestasi yang membanggakan.

Program Nasional

blank
Dandim 0707/Wonosobo Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat dan Kapolres AKPB Fannky Ani Sugiharto SIK MSi menyalami Kades yang baru saja mendapatkan penghargaan bebas BABS dan ODF. Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka

Menurut Eko, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan program nasionaldibidang sanitasi yang bersifat lintas sektor. Program STBM diharapkan merubah perilaku kebersihan dan sanitasi melalui gerakan pemberdayaan masyarakat.

“Alhamdulillah belum lama ini Pemkab Wonosobo telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Sanitasi dengan Ketua Satgas Dandim 0707/Wonosobo Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat yang harus segera bekerja dalam rangka menyukseskan strategi nasional STBM,” sebutnya.

Menurut data Rendalitbang Bappeda Wonosobo, tambahnya, sampai Januari 2020 masih ada 65,34 persen atau sebanyak 346,21 ribu jiwa yang berperilaku BABs dan ODF. Kondisi tersebut tentu saja harus diatasi bersama-sama antara Pemkab dan steakholder lain.

“Akses 100 persen baru di Kaliwiro dan Leksono. Di atas 70 persen di Sukoharjo, Watumalang, Wadaslintang, Wonosobo dan Kalibawang. Lebih 50 persen Selomerto, Garung, Kejajar, Kepil dan Kalikajar dan di bawah 50 persen Mojotengah, Sapuran dan Kertek.

Deklarasi ODF di Leksono ini, merupakan salah satu langkah untuk mendukung terwujudnya Universal Access, di mana 100 persen masyarakatnya dapat mengakses air minum dan akses terhadap sanitasi serta 0 persen lingkungan kumuh dan bebas BABS.

Dandim 0707/Wonosobo Letkol Czi Wiwid Wahyu Hidayat mengatakan daerah yang sudah BABs dan ODF 100 persen baru di Kaliwiro dan Leksono. Masih ada 13 kecamatan lain yang masih BABs dan ODF. STBM harus mampu mendukung percepatan pencapaian total sanitasi.

Muharno Zarka-Wahyu