blank
Bupati Wonosobo Eko Purnomo terlibat obrolan santai bersama Ketua GMPK Idham Cholid, CEO CV Mekar Abadi H Aryadi dan Ketua PDK Kosgoro Propinsi Jawa Tengah H Sutomo. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Ketua Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Wonosobo, H Idham Cholid yang juga Ketua Jamaah Yasin Nusantara (Jaya Nusa) ini menyatakan mendukung Kosgoro Wonosobo yang berikhtiar menggagas gerakan politik Plat Kuning.

“Dalam kamus google, plat itu kan punya arti Tanda Nomer Kendaraan Bermotor (TNKB). Maka Plat Kuning bisa dimaknai yang punya ijin trayek resmi. Karena Plat Merah itu TNKB bagi pejabat dan Plat Hitam TNKB untuk perorangan,” katanya.

Tapi plat dalam konteks ini, imbuhnya, adalah sebuah ikhtiar atau gerakan politik untuk mendorong dan mendukung figur tertentu untuk maju dalam Pilkada yang akan digelar pada Rabu Pahing, 23 September 2020 nanti. Plat Hijau sudah ajukan kandidat.

Idham Cholid yang pernah jadi Ketua DPRD Wonosobo dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) itu, mengatakan hal tersebut saat memberikan sambutan pada acara “Silaturrahmi Kosgoro se-Jawa Tengah” di The Cabin Tanjung Hotel, Minggu (26/1).

Maka, lanjutnya, jika Kosgoro Wonosobo sebagai sayap politik Partai Golkar mendorong Bupati incumbent Eko Purnomo SE MM untuk maju pada Pilkada 2020 ini melalui partai berlambang pohon beringin itu, merupakan sesuatu yang wajar dan semestinya.

Pernyataan Idham Cholid tersebut dilontarkan menanggapi dukungan Kosgoro Wonosobo agar Bupati petahana Eko Purnomo maju lagi dalam Pilkada lewat Partai Golkar dan partai koalisi lainnya. Dukungan itu dinilai masuk akal karena Kosgoro merupakan sayap partai politik yang punya uniform kuning itu.

blank
Idham Cholid, Ketua GMPK Wonosobo. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Dinamika Politik

Seperti diberitakan SuaraBaru.id sebelumnya, Plat Hijau sebagai wadah konsolidasi politik warga NU Wonosobo telah mengajukan 11 nama untuk maju dalam Pilkada. 11 nama tersebut yakni KH Abdurrohman Effendi Alh MM (Ketua MWC NU), KH Agus Ahmad Muhammmad (Ketua DPC Partai Hanura).

Selanjutnya, H Aryadi (CEO CV Mekar Abadi), H Hasan Asy’ari S PdI MSi (mantan anggota DPRD Jawa Tengah), Heru Irianto SE MSi (mantan Wakil Ketua DPRD), Drs H Muhammad Albar MM (Ketua DPC PKB) dan KH Dr Ngarifin Shidiq Alh MPdI (Ketua PCNU).

Selain itu, juga ada nama Drs H Sabar Al Imron (mantan Sekretaris PCNU), Triana Widodo (pengusaha dan mantan Ketua DPD Partai Golkar), Hj Ummi Fatmah Al Hafidzoh (Ketua PC Muslimat NU) dan Yasin Yusuf S PdI (mantan anggota DPRD dari PDI Perjuangan).

Namun dalam proses wawancara guna menjawab kesanggupan untuk diajukan sebagai kandidat Pilkada di PP Annur Kalierang Selomerto, dua nama Sabar Al Imron dan Agus Ahmad Muhamamad tidak hadir. Satu nama Hj Ummi Fatmah Alh tidak siap diajukan alias mundur.

Plat Hijau kini tinggal punya 8 nama yakni KH Abdurrohman Effendi Alh, H Aryadi, H Hasan Asy’ari, H Heru Irianto, H Muhammad Albar, KH Ngarifin Shidiq Alh, Triana Widodo dan Yasin Yusuf S PdI untuk mengikuti proses selanjutnya.

Sementara itu, 7 partai yakni PDI Perjuangan (11), PKB  (10), Gerindra (6), Hanura (2), Nasdem (3), Demokrat (3) dan PAN (2) punya akumulasi 35 kursi telah membangun koalisi besar untuk mengusung calon bupati dan calon wakil bupati.

blank
Acara Silaturrahmi Kosgoro se-Jawa Tengah di The Cabin Tanjung Hotel di hadiri beberapa tokoh di Wonosobo. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Sampai Pendaftaran

Partai Golkar (4), PPP (3) dan Perindo (1) jika berkoalisi hanya bisa mengumpulkan 8 kursi dan tidak bisa mengajukan calon karena untuk bisa mengusung Cabup dan Cawabup koalisi parpol minimal memiliki 9 kursi di DPRD Wonosobo.

Jika koalisi besar tetap solid, maka diperkirakan hanya ada satu pasangan tunggal. Namun bila koalisi besar pecah dan membangun koalisi dengan Partai Golkar, PPP dan Perindo dan mengusung satu pasangan calon, berarti calon tunggal tidak akan terjadi.

PDI Perjuangan sendiri dalam pembukaan pendaftaran di telah menerima 6 berkas Bacabup dan Bacawabup, terdiri Afif Nurhidayat (Ketua DPC PDI Perjuangan), Eko Prasetyo HW (Sekretaris), Wahyu Nugroho (Bendahara) Lukman Latif, Yasin Yusuf (kader PDIP) dan Eva Triana dan Dwi Wibowo (eksternal).

DPC PKB Wonosobo juga telah meminta beberapa figur seperti M Albar (Ketua DPC PKB), Suwondo Yudhistiro (Wakil Ketua), Amir Husain, Abdul Arif, Hasan Asy’ari (kader PKB) dan Ngarifin Shidiq (Ketua PCNU) untuk melakukan personal branding.

Dari 6 figur tersebut, tiga Kiai NU yakni KH Abdul Halim AYM, KH Haedar Idris KH Nur Hidayatullah melalui pernyataan sikapnya telah mengajukan Abdul Arif untuk maju sebagai Bacabup dari PKB. Dinamika politik masih akan terus berlanjut.

Apakah koalisi besar 7 besar tetap solid? Apakah calon tunggal akan terjadi? Atau ada koalisi baru akibat koalisi besar pecah? Masih mungkinkah calon independen akan muncul? Semua masih mungkin terjadi sampai pendaftaran Cabub dan Cawabup dibuka 16-18 Juni 2020 mendatang?

Muharno Zarka/mm