blank
MATERI SEMINAR: Narasumber saat menyampaikan materi acara seminar kewirausahan di Auditorium Ir Widjatmoko USM, Kamis (24/1/2020). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kelompok Studi Sosial Ekonomi (KSSE) Universitas Semarang (USM) menggelar seminar bertajuk “Millenial Enterpreneur with Spirit Social Economy” di Auditorium Ir Widjatmoko USM pada (24/1/2020). Kegiatan yang diikui 160 peserta meliputi dari pelajar dan mahasiswa yang sudah memiliki karakter usaha muda.

Menurut ketua panitia seminar Suci Wa Farhatun, kami memfasilitasi ruang untuk para pelajar dan mahasiswa untuk mulai berwirausaha untuk bekal di kemudian hari nanti. “Semoga seminar ini bermanfaat di dunia kerja untuk mereka, dengan dibekali ilmu dari para praktisi yang sudah ahli di bidangnya.” ujarnya.

Sementara Dekan Fakultas Ekonomi Yohanes Suhardjo SE MSi Ak CA, menegaskan bahwa ketika masih muda harus bisa mengikuti kegiatan bermanfaat, mencermati apa saja yang di sampaikan narasumber seminar. “Ide muncul dari pengalaman orang lain, disitulah muncul gagasan-gagasan bagus,” ungkapnya

Turut hadir narasumber seminar Luga Chania Firelli ST Ceo Kudapan Semarang, Bagas Chandra Ceo Fotokopi.IDN dan dimoderatori oleh Amerti Irvin Widawati SE Msi Akt sekaligus sebagai dosen Fakultas Ekonomi.

Banyak kendala yang dialami para pelaku usaha di era milenial ini, terutama dalam bidang pemasaran dan jangka panjang untuk keeksisan usaha yang digelutinya.

Menurut Luga agar para pelaku usaha bisa konsisten di usahanya ada beberapa hal yang harus di perhatikan tentang produk apa yang mau dijual, modal sampai ke tahap penjualan

“Agar tidak gagal dalam berwirausaha, pelaku harus memahami pengetahuan, bisa mengikuti seminar, mentoring selain itu, peran skill juga harus menjadi utama untuk menggerakkan dan terjung langsung di lapangan untuk mengetahui keadaan yang akan dihadapi,” terangnya.

Sementara itu, Bagas menjelaskan tentang upaya membangun brand usaha, menurutnya brand adalah sebuah sentuhan, harus ditanamkan keyakinan dalam diri dalam melakukan sesuatu.

“Agar brand kita dikenal orang lain, maka kita harus melakukan kolaborasi dan gerakan sosial, di samping itu riset menjadi modal utama dalam berbisnis, jangan lupa ketika membuat brand harus ditunjukkan kepada semua kalangan agar masyarakat bisa menerimanya dengan baik, selain itu mulailah dan konsentrasi,” tegasnya.

Ditambahkan dia, orang-orang yang sukses adalah mereka yang disiplin, dan setiap hari mau belajar dan evaluasi.

Di penghujung seminar diberikan motivasi oleh Sentot Bandjuadji Dhanawangsa Amd STp agar para pelajar dan mahasiswa bisa memanfaatkan waktunya selama sekolah maupun kuliah dan mulai untuk berwirausaha di usia masih muda.

USM-Wahyu