blank
Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima dari Belanda akan berkunjung ke Kalimantan Tengah dan daerah lain di Indonesia. Foto: Ist

PALANGKA RAYA (SUARABARU.ID) – Delegasi Istana Kerajaan dan Kedutaan Belanda di Indonesia melakukan pertemuan bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, membahas persiapan kunjungan Raja dan Ratu Kerajaan Belanda pada 11-13 Maret 2020.

“Kedatangan raja dan ratu ke Kalteng, tak hanya berkaitan dengan kunjungan kenegaraan dengan Pemerintah Indonesia, tetapi juga karena adanya ketertarikan terhadap potensi budaya, hutan serta gambutnya,” kata Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns di Palangka Raya, Kamis.

Sejumlah tempat yang bakal didatangi di antaranya kawasan konservasi orangutan Nyaru Menteng dan Taman Nasional Sebangau.

blank
Delegasi Istana Kerajaan dan Kedutaan Belanda di Indonesia usai melakukan pertemuan bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Palangka Raya, Rabu (22/1). Foto: Ant

Pada kunjungan tersebut, raja dan ratu juga akan berdiskusi dengan jajaran Pemprov Kalteng, membahas tentang potensi alam khususnya hutan dan bagaimana cara merawat, serta menguatkan peran dari penduduk sekitarnya.

“Pada pertemuan itu, juga akan dibahas tentang sektor pertanian yang bisa memberikan manfaat bagi perekonomian. Jadi pertemuan tersebut, sangat diharapkan memberi dampak positif dan meningkatkan hubungan antara keduanya,” ungkapnya.

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan pihaknya mengapresiasi rencana kunjungan Kerajaan Belanda dan siap menyambut, serta mendampingi raja dan ratu bersama rombongan selama kegiatan tersebut.

“Tamu adalah raja, jadi kami siap menyambut dan menerimanya. Semoga dengan kedatangan pihak kerajaan nantinya yang juga akan melakukan dialog bersama, memberikan banyak manfaat,” jelas dia.

Pada pertemuan dalam rangka persiapan kedatangan Raja dan Ratu Kerajaan Belanda tersebut, selain Duta Besar Belanda untuk Indonesia, turut hadir pimpinan delegasi Simon Van Der Burg, Asisten Petugas Pengadilan Kerajaan Jop Van Lengevelde, Ajudan Yang Mulia Raja Letkol Marco Verhagen dan beberapa orang lainnya.

Ant-trs