blank
GOL KEDUA: Mohamed Salah dan Alisson Becker merayakan gol kedua Liverpool atas MU, sekaligus makin mengokohkan posisi The Reds di puncak klasemen sementara Liga Inggris. Foto: dm

JAKARTA (SUARABARU.ID)– Euforia juara Liga Inggris sepertinya sudah tak terbendung lagi bagi pendukung The Reds, yang sampai pekan ke-23, masih kokoh di puncak klasemen dengan perolehan poin 64 atau selisih 16 poin dari peringkat kedua yang ditempati Manchester City.

Manajer Liverpool Juergen Klopp pun, mengaku tak akan bisa melarang suporter timnya untuk menyanyikan yel-yel lagu juara. Tetapi Klopp menegaskan, dia dan para pemainnya tidak akan bergabung dalam “pesta” itu.

BACA JUGA : Pep Tak Dapat Kado Indah

Para suporter Liverpool kini terus saja menyanyikan yel-yel “now you’re gonna believe it, we’re gonna win the league” di tribun Stadion Anfield, ketika timnya mengalahkan Manchester United 2-0, dalam laga pekan ke-23 Liga Inggris, yang berakhir Senin (20/1/2020). Dua gol kemenangan Liverpool masing-masing dihasilkan Virgil van Dijk menit 14 dan Mohamed Salah (90).

”Mereka boleh menyanyikan yel-yel apa pun, kecuali nama saya sebelum pertandingan berakhir. Saya tak berada di sini untuk mendikte apa yang akan mereka nyanyikan,” kata Klopp, selepas pertandingan seperti dilansir laman resmi Liverpool.

Menurutnya, dia justru akan menganggap aneh jika para suporter Liverpool tidak berada dalam suasana hati yang baik selepas kemenangan itu. Akan tetapi, Klopp menegaskan tugasnya dan para pemain Liverpool hanyalah fokus terhadap pertandingan yang ada di hadapan mereka.

”Tentu saja para suporter boleh bermimpi, bernyanyi, apa pun yang mereka mau, selama mereka mendukung kami ketika bermain. Tapi kami tidak akan bergabung dalam pesta itu dulu, sebab kami tahu tugas kami,” imbuh mantan pelatih Borussia Dortmund itu.

Dan berkat keunggulannya atas MU, memperbesar peluang Liverpool memenangi perburuan juara Liga Inggris musim ini, demi mengakhiri paceklik gelar hampir tiga dasawarsa.

blank
LOMPAT: Virgil van Dijk melompat merayakan gol pertama melalui sundulan kepalanya ke gawang MU yang dijaga David de Gea. Foto: dm

Sentuhan Akhir
Sementara itu, Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer menyebut, kubu Setan Merah cuma kurang sentuhan akhir yang baik, ketika kalah dari Liverpool.

”Saya pikir ketika kami tertinggal satu gol, reaksi para pemain sangat baik. Tentu saja 10 menit awal babak pertama, menghadapi tim sekelas mereka selalu ada tekanan balik. Tapi kami punya kiper yang tampil fantastis, dan lini belakang juga melakukan pekerjaan dengan baik,” tukas Solskjaer kepada MUTV selepas pertandingan.

Mantan striker MU itu menyebut, timnya perlahan merebut kendali permainan dan menciptakan tekanan dengan transisi permainan yang bagus. ”Tapi tidak ada sentuhan akhir yang baik, entah itu umpan terobosan, umpan silang ataupun penyelesaiannya. Jika saja ada sedikit sentuhan akhir berkualitas, mungkin kami bisa meraih poin atau bahkan memenangkan laga,” tandas dia.

Ant/Riyan