blank
Plt Bupati Kudus HM Hartopo saat mengambil sumpah jabatan pejabat di lingkungan Pemkab Kudus. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Plt Bupati Kudus HM Hartopo menegaskan proses pelantikan 137 pejabat di lingkungan Pemkab Kudus, Jumat (17/1), dilakukan secara bersih dan transparan. Bahkan Hartopo menantang siapapun yang bisa menemukan praktik suap atau jual beli dalam proses pelantikan tersebut.

“Saya tegaskan proses pelantikan ini dilakukan secara bersih dan transparan. Kalau ada yang bisa lapor ada pejabat yang harus bayar, dia akan saya bayar balik,”kata Hartopo yang ditemui usai acara pelantikan.

Penegasan tersebut disampaikan Hartopo karena pelantikan pejabat kali ini merupakan yang pertama kalinya paska kasus OTT KPK atas Bupati Kudus nonaktif HM Tamzil. Oleh karena itu, kata Hartopo, pelantikan dilakukan dengan prosedur yang semestinya tanpa ada jual beli jabatan.

Lebih lanjut, dikatakan Hartopo, dalam proses pelantikan ini, pihaknya melakukan sejumlah rotasi pejabat yang saat kepemimpinan Tamzil, sempat dipindah ke posisi lain.

Baca Juga: 

Pertama Kali Paska OTT KPK, Hartopo Lantik 137 Pejabat. Berikut Nama-namanya

“Pelantikan dulu ada pejabat yang dipindah di posisi yang tidak sesuai kompetensinya. Lha pada pelantikan kali ini, mereka saya kembalikan ke posisi semestinya,”ujarnya.

Pada pelantikan kali ini, pejabat yang dilantik merupakan pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, serta Pejabat Administrasi. Untuk Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, hanya satu orang yang dilantik yakni Eko Hari Djatmiko menjadiKepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

Eko yang awalnya hanya menjabat sebagai Plt Kepala Disdukcapil, kini telah dilantik secara definitif, menyusul turunnya SK dari Kemendagri. Selain Eko, di jajaran Dinas Dukcapil juga dilantik enam pejabat administrator setingkat Kabid hingga Pengawas.

Sementara, untuk jabatan di SKPD lain, total ada 130 pejabat yang dilantik. Beberapa nama yang cukup mengejutkan diantaranya adalah Rini Kartika Hadi Ahmawati yang merupakan isteri Ahmad Sofyan¸terdakwa kasus suap Bupati nonaktif HM Tamzil. Ada pula nama Bambang Widyanarko sebagai Kabag Umum Setda.

Dua camat juga dilantik yakni Harso Widodo yang semula merupakan Camat Mejobo, dipindah menjadi Camat Kaliwungu. Posisi yang ditinggalkan Harso, diisi oleh Mohammad Fitriyanto.

Tm/Ab