blank
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengajak enam siswa SMA berkeliling Kabupaten Brebes memantau banjir, Selasa (14/1/2020) (Foto: Suarabaru/Hery)

BREBES (SUARABARU.ID) – Cara Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan edukasi kepada para pelajar tak hanya dengan berpidato di sekolah. Sesekali, ia mengajak perwakilan siswa untuk mengikuti kegiatannya berkeliling Jawa Tengah dalam program ‘Sehari Bersama Gubernur’.

Seperti saat Ganjar meninjau lokasi banjir di Kabupaten Brebes, Selasa (14/1/2020). Dalam kesempatan itu, Ganjar mengajak enam siswa yang sebelumnya menjadi orator dalam acara Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) di depan kantor Gubernur Jateng.

Keenam siswa itu adalah Intan Latifah (SMAN 1 Purwanegara Banjarnegara), Syaqila Luthfia (SMAn 1 Boja Kendal), Angga Yoga Pratama (SMAn 1 Purworejo), Fauzi Hilmawan (SMA Islam Sudirman Ambarawa), Aji Kurniawan (SMAN Jateng di Pati) dan Rizki Abdi Suroso (SMKN 1 Juwangi Boyolali). Sejak pagi hingga sore hari, keenamnya harus berlarian mengikuti kegiatan Ganjar memantau banjir di sejumlah lokasi di Brebes.

“Ternyata jadi gubernur itu luar biasa lelahnya. Saya kira, jadi gubernur hanya enak duduk di kantor, ternyata tidak seenak itu,” kata Intan.

blank
Ganjar sengaja mengajak enam pelajar untuk memantau banjir. Dengan harapan, mereka akan mendapat pengetahuan tentang penanganan dan penanggulangan bencana alam.

Hal senada disampaikan Syaqila. Ia mengatakan, bahwa ternyata seorang gubernur dituntut untuk bertindak cepat dan harus tepat.
Seperti saat meninjau bencana banjir di Brebes, Syaqila melihat bagaimana Ganjar yang dengan cepat mencari jalan keluar agar banjir tidak melanda daerah itu lagi.

“Kami jadi mengerti tentang bagaimana cara penanggulangan banjir, cara menangani permasalahan sosial masyarakat yang terdampak. Dan jadi gubernur itu memang harus sabar ya, serta memiliki keputusan yang cepat dan bijak untuk masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Aji Kurniawan menerangkan, selama ini apabila ada pemimpin yang terjun ke masyarakat identik dengan pencitraan. Setelah mengikuti kegiatan Ganjar selama seharian, pemikiran itu langsung terhapuskan.

“Ternyata ini bukan pencitraan, tapi cara pemimpin hadir di tengah masyarakat yang terkena bencana. Pak Ganjar hadir tidak untuk mencari citra, tapi untuk mencari solusi penanganan bencana,” tutupnya.

Ganjar sendiri sengaja mengajak enam pelajar itu untuk berkeliling memantau banjir. Diharapkan, dengan mereka terjun langsung ke lapangan, akan mendapatkan pengetahuan tentang penanganan dan penanggulangan bencana alam.

“Saya sengaja ajak mereka untuk belajar menanggulangi bencana seperti apa. Agar mereka mempelajari kondisi sosial masyarakat dan semacamnya. Mereka ini anak-anak hebat yang dulu berorasi dalam kampanye anti korupsi,” kata Ganjar.

Hery Priyono-Wahyu