blank
Warga saat membersihkan material longsoran di Kecamatan Dawe. foto:BPBD/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Hujan deras yang melanda Kabupaten Kudus sejak Selasa (14/1), mengakibatkan belasan titik di lereng pegunungan Muria wilayah Kecamatan Dawe, mengalami longsor. Sementara, di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, sungai Piji kembali meluap dan menggenangi pemukiman warga.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus,  menyebutkan longsor terjadi dikarenakan tanah tak kuat menahan tingginya curah hujan.  Jumlah  titik yang mengalami longsor berada di Kecamatan Dawe, dengan kondisi terparah di Desa Colo.

“Yang paling parah terjadi di RT 05 RW 03 Dukuh Pandak, Desa Colo, Kecamatan Dawe. Tanah longsor menimpa pekarangan belakang rumah milik Muji Aminah. Tidak ada korban jiwa, namun material tanah yang harus dibersihkan  cukup banyak” katanya.

Selain itu, longsor juga terjadi di RW 2 Desa Kajar. Beberapa tiitik juga terjadi di Desa Ternadi yang mana terdapat terdapat lima rumah yang terdampak. Di desa Kajar juga terjadi longsoran tanah yang menimpa pelataran rumah warga.

Lalu di Desa Japan, Kecamatan Dawe. Longsor menyebabkan menutup jalan Japan – Beji, juga tanah melimpas ke bagian belakang rumah warga. Longsor juga terjadi di Dukuh Krajan – Ketanggi, Desa Dukuh Waringin. Longsoran menimpa Jalan Desa menyebabkan jalan terganggu karena tidak bisa dilalui kendaraan.

Berikutnya, longsor juga terjadi di Jalan Dukuh Tengger RT 01 Rw 04 Desa Glagah Kulon, Kecamatan Dawe. Longsoran menimpa Jalan Desa. Tanah longsor juga menyebabkan jalan terganggu karena tidak bisa dilalui kendaraan.

“Jadi, longsor yang terjadi hari ini memang cukup banyak beberapa menimpa rumah warga,”kata Bergas.

Ditambahkan, korban jiwa memang tidak ada. Namun, kerugian materiil cukup besar dan sebagian titik longsor membuat mobilitas warga setempat terganggu.

Sungai Piji Meluap

Sementara, di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, dilaporkan  Sungai Piji juga meluap dan menggenangi jalanan pemukiman warga. Debit air sungai yang berhulu di kawasan pegunungan Muria ini meningkat drastis menyusul tingginya curah hujan di kawasan atas.

Menurut Bergas, luapan air menggenangi seputaran jalan raya dan pemukiman dekat jembatan 4 hingga 9.  Selain meluapnya sungai, beberapa titik di sepanjang tanggul Sungai Piji juga nampak bocor.

“Kami masih terus melakukan pemantauan sebagai antisipasi agar tanggul-tanggul sungai tersebut tidak jebol lagi seperti beberapa hari lalu. Setelah debit air normal, baru pembenahan tanggul secara darurat bisa dilakukan,”katanya.

Selain berjaga, pembersihan jembatan juga tengah dilakukan. Yakni pada jembatan empat, sembilan, dan sepuluh. Material-material yang dirasa bisa menghambat aliran air diangkat dan dibersihkan.

Tm-Sb/Ab