JEPARA (SuaraBaru.Id) – Dukuh Tempur, Desa Sumberejo, Kecamatan Donorojo, Jepara adalah salah satu desa yang setiap tahun  menjadi langganan banjir, sejak puluhan tahun lalu.  Pasalnya  sungai Pasokan yang mengalir melalui dukuh Tempur sering kali meluap dan menggenangi pemukiman penduduk. Bahkan tingginya bisa mencapai 1 m, seperti Jum’at ( 10/1-2020) lalu. Untuk mengakhiri derita warga Tempur, Pemerintah Kabupaten Jepara melalui Dinas PUPR mengalokasikan dana sebesar Rp. 1,3 milyar untuk penyodetan  sungai Paoskan di dua titik padatahun ini..

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jepara, Ari Bachtiar kepada SuaraBaru.Id, Selasa (14/1-2020) saat ditanya langkah  Pemerintah Kabupaten Jepara terhadap usulan warga dukuh Tempur, Desa Sumberejo. “Bapak Plt Bupati Jepara telah memberikan arahan kepada kami untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Sabtu kemarin kami sudah melakukan survey ke lokasi,” ujar Ari Bachtiar.

Camat Donorojo, Eko Udiyono menyambut baik rencana tersebut. “ Semoga persiapan dapat berjalan dengan baik, sebab penyodetan sungai tersebut sepertinya juga melewati tanah milik Perhutani. Tentu akan dilakukan sosialisasi dan koordinasi antar instansi” ujarnya.

Menurut Eko Udiyono, sungai Pasokan menampung air  mulai dari Mojo Pati, Kelet, Blingoh dan desa -desa diatasnya. “Jika hujan diatas lebat, maka kemungkinan besar  dukuh Tempur terendam. Sebab  sungai Pasokan tidak mampu menampung debit air, hingga meluap ke pemukiman. Sebab dukuh Tempur letaknya berada di bawah sungai tersebut. Disamping itu ada pendangkalan sungai di hilirnya” ujar Eko Udiyono.

Sementara itu Petinggi Sumberejo Nur Fakih  kepada SuaraBaru.Id menuturkan, dukuh Tempur memang telah lama menjadi langganan bajir. Sebab sungai Pasokan saat akan sampai ke dukuh tersebut bentuknya melingkar sepesti huruf U. “Jika debit air tinggi dan curah hujan lebat dipastikan akan banjir, sebab air kemudian melimpah ke pemukiman melewati tanggul,” ujar Petinggi Sumberejo, Nur Fakih.

Karena itu pihak desa telah lama mengusulkan untuk dilakukan penyodetan sungai untuk meluruskan sungai Pasokan. Perkiraan kami sodetan  panjangnya hanya  beberapa ratus  meter.  Dengan demikian air dapat mengalir cepat dan tanpa hambatan. “Kami sangat senang kondisi kami mendapatkan perhatian dari  Plt Bupati dan Dinas PUPR. Semoga dukuh Tempur dapat terhindar dari banjir yang dialami puluhan tahun,” ujar Nur Fakih. Disamping itu perlu dilakukan pengerukan sungai Pasokan di bagian  hilir yang sekarang mengalami pendangkalan hingga air tidak cepat mengalir ke laut, tambahnya.

SuaraBaru.Id / Hadi Priyanto