blank
Bencana puting beliung melanda dua wilayah kecamatan di Wonogiri, menyebabkan puluhan pohon tumbang. Dampaknya merusak rumah warga dan memacetkan arus lalu lintas.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Bersamaan dengan perayaan Natal Tahun 2019, Rabu (25/12), terjadi bencana alam  puting beliung dan tanah longsor di dua wilayah kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Yakni di Kecamatan Wonogiri Kota dan Ngadirojo. Menyebabkan puluhan pohon tumbang, hubungan darat antarprovinsi Wonogiri (Jateng)-Pacitan Jatim macet, dan merusak sejumlah rumah warga.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, menyatakan, tidak ada korban jiwa dalam bencana puting beliung dan tanah longsor tersebut. ”Hujan yang turun dengan intensitas sedang sampai lebat, telah diikuti angin kencang yang menimbulkan bencana puting beliung,” jelasnya. Bersamaan itu, telah pula menimbulkan bencana tanah longsor.

Bencana puting beliung, melanda Kecamatan Wonogiri Kota dan wilayah Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Di Kecamatan Wonogiri Kota, titik bencana puting beliung terjadi di Desa Bulusulur. Merusak setidak-tidaknya empat rumah penduduk dan lapangan tenis milik Pemkab Wonogiri di Dusun Bulusari RT 3/RW 3, serta menumbangkan puluhan pohon.

blank
Hujan deras disertai angin kencang, telah menyebabkan bencana longsor di Lingkungan Gerdu, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri Kota. Material longsorannya merusak bangunan dapur milik warga.


Lapangan Tenis:
Empat rumah warga yang rusak, terdiri atas rumah milik Wibowo, Iskak, Teguh Santosa dan Iwan, berlokasi di RT 2 dan RT 3/RW 3 Dusun Bulusari, Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri Kota. Ikut rusak pula pagar halaman rumah dan kandang ayam, karena tertimpa pohon Jati dan Sengon yang tumbang. Aset milik Pemkab Wonogiri berupa lapangan tenis, juga ikut rusak, karena tertimpa pohon yang roboh.

Sementara itu dari Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, dilaporkan bencana puting beliung telah menyebabkan puluhan pohon tumbang. Sebagian pohon yang tumbang melintang di jalan antarprovinsi Wonogiri (Jateng) – Pacitan (Jatim). Lokasinya di dekat Masjid Istiqomah, dan di Desa Gedong, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.

Warga menyatakan, bencana puting beliung berlangsung Rabu siang (25/12) pukul 12.20 Wib. Dampaknya, mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas. Menyikapi hal ini, jajaran Polsek Ngadirojo Polres Wonogiri pimpinan Kapolsek AKP Subroto, langsung melakukan penanganan. Bersama pamong desa dan warga masyarakat, dilakukan kerja bakti menyingkirkan pohon-pohon yang tumbang melintang jalan. Tujuannya, agar kemacetan arus lalu lintas Wonogiri-Pacitan, dapat segera terpulihkan kembali. ”Kemacetan itu sudah terpulihkan kembali,” tegas Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto.

blank
Dampak dari bencana puting beliung, menyebabkan pohon pada patah dan tumbang. Sebagian merusak bangunan rumah warga dan memacetkan hubungan darat.


Dua Talud Ambrol:
Bersamaan itu, bencana tanah longsor terjadi di Lingkungan Gerdu, Kecamatan Wonogiri Kota, dan di Dusun Ngreco Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Di Lingkungan Gerdu, bencana longsor tersebut diawali dengan ambrolnya bangunan talud penguat tebing sepanjang 7 Meter dan tinggi 4 Meter. Lokasinya di RT 1/RW 6, Lingkungan Gerdu, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri Kota. Material longsorannya menimpa rumah dapur milik Ny Sri Widianingsih (70).

Kemudian bencana longsor di Kecamatan Ngadirojo, lokasinya di Dusun Ngreco RT 1/RW 17, Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Bangunan talud tepi jalan sepanjang 25 Meter dan tinggi 3 Meter ambrol, dan memicu terjadinya bencana tanah longsor.

Menyikapi bencana tanah longsor di dua wilayah kecamatan ini, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Wonogiri bersama para relawan siaga bencana, langsung mendatangi lokasi untuk melakukan penanganan. Ikut terlibat dalam penanganan darurat di lokasi bencana ini, para relawan dari SAR Wonogiri dipimpin Komandan Operasional Wisnu, personel Polsek dan Koramil, perangkat desa dan warga masyarakat serta para pemuda. Kamis hari ini (26/12), dilakukan tindak lanjut penanganan darurat sebagai upaya pemulihan.

Bambang Pur