blank
Pengunjuk rasa Hong Kong berada di depan Konsulat Amerika Serikat di Hong Kong, Cina, Kamis (19/12). Foto: Rtr

HONG KONG (SUARABARU.ID) – Ratusan pemrotes antipemerintah dan pendukung mereka berkumpul di luar satu restoran kecil di Hong Kong untuk makan malam Natal yang di luar kebiasaan. Mereka berbagi piring kertas yang diisi makanan yang bertumpuk di bawah sinar lampu jalan.

“Warga Hong Kong lebih bersatu pada Natal ini (daripada) dalam beberapa tahun sebelumnya,” kata Glory (31), pemilik Kwong Ming Catering, saat menyajikan mi, ayam goreng dan pasta dari nampan perak.

“Sesungguhnya tak ada suasana Natal (tahun ini), tapi ada rasa persatuan yang kuat,” kata Glory, sebagaimana dikutip Reuters –yang dipantau ANTARA di Jakarta, Kamis. Semua makanan yang ditawarkan pada hari itu gratis dan disiapkan oleh restoran atau disumbangkan oleh beberapa penaja.

Di luar tempat makan, ratusan pelanggan –banyak di antara mereka pemrotes “yang tidak bertugas”– menunggu dalam antrian sementara wisatawan dan pembeli lain berkumpul di daerah Tshim Sha Tsui, yang terkenal.

Jeanette, mahasiswi yang berusia 22 tahun, menyeruput bubble tea dan puding bersama temannya, Yoyo saat mereka membahas rencana liburan mereka. Mereka berencana secara normal menghabiskan Natal bersama keluarga mereka, tapi merasa tahun ini harus berbeda. Kedua perempuan tersebut mengatakan mereka telah terlibat dalam protes damai sejak musim panas.

“Kami semua keluarga sekarang,” kata Jeanette, sambil melihat ke sekeliling ke arah pendukung lain yang sedang makan di sekitar dia.

“Kami berada di sini karena kami ingin mendukung toko ini, yang telah mendukung sangat banyak remaja dan pemrotes di garis depan,” kata Yoyo di sela mengunyah pudding.

Kwong Wing Catering adalah satu dari banyak usaha yang menjadi bagian dari apa yang dinamakan “ekonomi kuning” di seluruh Hong Kong dan dikenal karena dukungan mereka buat aksi pro-demokrasi. Catatan warna-warni yang dikirim dengan kata-kata dukungan dari pelanggan menghiasi jendela restoran.

Salah seorang juru masak yang dijadwalkan untuk masak di restoran itu menjadi semacam pahlawan rakyat setelah ia masak untuk mahasiswa pemrotes yang terkepung di Polytechnic University di November.

Ia mestinya masak buat pendukungnya pada Rabu (25/12), tapi ditangkap oleh polisi pada awal pekan ini, kata laman Facebook restoran itu. Belum jelas mengapa juru masak tersebut telah ditangkap.

Ant/Rtr-trs