blank
Dua orang di tengah, mengenakan baju batik warna coklat, ketua PWI Kendal, Agus Umar dan baju batik motif gelap Direktur PT. Teryyham Proplas Indonesia, Samsunar.(FOTO:SB/Agung)

KENDAL (SUARABARU.ID)- Tokoh media online dan mantan pemimpin redaksi detik.com, Didik Supriyanto menegaskan untuk menjaga eksistensi media, semua kru media harus memahami sekaligus mampu berinovasi tentang fungsi Teknologi Informasi (TI).

Karena kalau tidak, dipastikan media tersebut akan tertinggal bahkan terancam gulung tikar.

“Makanya tidak aneh kalau media cetak maupun visual, saat ini semuanya ikut merambah ke online dengan memanfaatkan domain yang bisa diakses melalui handphone, begitu juga sebaliknya. Media online akan tergilas jika pengelola di dalamnya gagap teknologi (gaptek),” kata Didik Supriyanto pada acara Raker PWI Kendal, di Ruang Pertemuan PT Terryham Proplas Indonesia, Kaliwungu, Kendal, Sabtu (14/12/19).

Didik Supriyanto mengaku prihatin dengan kondisi industri perusahaan media jurnalistik saat ini.

Selain terkepung oleh pesatnya teknologi dan keterbatasan SDM nya, loncatan peran media sosial melalui whastApp, instagram, twitter, facebook, dan media berbasis aplikasi lainnya, cenderung terus menggerus masyarakat pembaca setia media berbasis jurnalistik.

“Ini dampaknya luar biasa terhadap perusahaan media. Kalau dulu media cetak pernah mengalami kejayaan sejak jaman Martin Luther hingga 1990 an, kini mulai terkikis dan nyaris musnah dengan hadirnya internet di kisaran tahun 1995 an,” ujar Didik Supriyanto.

Namun sebelum itu, munculnya media radio tahun 1920 dan ditambah lagi muncul televisi, pengikisan media cetak belum begitu terasa.

Tapi hadirnya internet, pengikisan itu semakin terasa nyata. Kondisi seperti itu semua media masih dapat diakomodir dengan aturan-aturan jurnalistik.

“Prinsip-prinsip penyajian berita berbasis akurasi, obyektifitas, jujur, keseimbangan dan netral, masih tetap dipegang teguh bahkan menjadi persyaratan dan kesepakatan bersama dalam mengunggah setiap berita,” tegas Didik Supriyanto.

Dan sekarang ini, hadirnya internet seolah membuktikan bahwa dunia hanya dalam segenggam tangan berwujud handphone.

Karena itu yang penting harus ada upaya semaksimal mungkin mengenalkan kaidah-kaidah jurnalistik kepada masyarakat umum.

Sehingga dalam mengunggah sebuah informasi atau berita mimimal mengandung 5W+1H agar masyarakat pembaca mudah memahaminya.

Ketua PWI Kendal, Agus Umar mengatakan, rapat kerja PWI Kendal 2019 yang diagendakan pada pukul 09.30 hingga pukul 13.00 bisa berjalan tepat waktu, dan berlangsung dengan lancar tanpa halangan suatu apa pun.

“Terima kasih yang sebesar- besarnya kepada direktur PT. Terryham Proplas Indonesia, Samsunar, karena telah menyediakan tempat untuk kegiatan Raker PWI Kendal 2019 ini hingga selesai,”kata Ketua PWI Kendal, Agus Umar.

Agung-trs