blank
Gabungan Fire Rescue Team (FRT) dari belasan perusahan migas, dan damkar Pemkab Jateng-Jatim, parade kililing untuk mengunggah kewaspadaan masyarakat dari berbagai musibah. (Foto : SB/Wahono)

BLORA (SUARABARU.ID) – Gabungan Fire Rescue Team (FRT) dari belasan perusahaan minyak dan gas bumi (Migas) serta Pemadam Kekabaran berkumpul di Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, untuk menggelar latihan bersama.

Sebelum latihan resmi, FRT yang datang dari Blora, Rembang, Grobogan, Tuban, Bojonegoro, Ngawi (Jatim) dan berbagai perusahaan migas, mengawalinya dengan parade fire rescue keliling kota Cepu.

“Kegiatan fire rescue ini, digelar dalam rangka HUT PPSDM Migas ke-54,” jelas Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas), Wakhid Hasyim, Jumat (13/12/2019).

Menurut Hasyim, latihan bersama kali ini dilengkapi dengan enam mobil pemadam kebakaran (damkar), berbagai unit mobil rescue,  dan mobil ambulance melibatkan 70 personil.

Dalam latihan bersama ini, didatangkan unit damkar Pemkab Grobogan, MDMC PKU Muhamadiyah, Damkar Pemkab Rembang, Damkar Pemkab Ngawi, damkar Pemkab Bojonegoro, damkar Pemkab Tuban, dan milik Pemkab (BPBD) Blora

“Tim dari Pertamina Asset 4 Field Cepu, HSE ExxonMobil Cepu Ltd, dan HSE PPSDM Migas, juga bergabung dalam latihan FRT,” tambah Wakhid Hasyim.

blank
Latihan structural Fire Fighting mempraktikkan penyelamatan terhadap kebakaran di gedung bertingkat, dan adanya korban gedung yang belum bisa keluar. (Foto : SB/Wahono)

Tukar Pengalaman

Ditambahkan, latihan gabungan ini sangat penting, karena berbagai musibah sering terjadi, sehingga perlu bantuan cepat secara bersama-sama dan terpadu.

Siapa pun, kata Hasyim, pasti tidak mengharapkan adanya musibah. Tapi dengan kesigapan semua Tim Fire Rescue, diharapkan akan mengurangi dan menghindari musibah yang meluas.

“Dari latihan bersama ini, bisa saling bertukar ilmu, dan bertukar pengalaman,” tandas Kepala PPSDM Migas Cepu, Blora, Wakhid Hasyim.

Ditambahkan, tujuan parade yang digelar bersama mulai Kamis (12/12/2019) pagi, adalah untuk mengingatkan masyarakat agar senantiasa waspada terjadinya bencana alam atau keadaan darurat.

“Walaupun tim rescue selalu siap membantu setiap saat, masyarakat juga harus selalu waspada,” tambahnya.

Usai parade, seluruh personil tim fire rescue mengadakan latihan gabungan antara lain HASR dengan mempraktikkan penyelamatan pengendara motor yang jatuh kedalam jurang sedalam 20 meter.

Sedangkan tim CSSR, menggelar paktik penyelamatan pekerja yang sedang membersihkan sumur, dan selama lima jam belum keluar dari sumur diduga pekerja tersebut keracunan gas beracun atau kekurangan oxygen.

Latihan fire fighting, yaitu structural Fire Fighting dengan mempraktikkan penyelamatan terhadap kebakaran di gedung bertingkat dan terdapat korban yang belum keluar.

Sedangkan  Oil and Gas Fire Fighting, mempraktikkan pemadam api ketika terjadi kebakaran di kilang minyak.

Wakhid Hasyim berharap, latihan fire rescue ini akan dilakukan secara berkala empat bulan atau minimal satu tahun sekali.

Target dari kegiatan ini, diharapkan terciptanya kebersamaan dan jiwa corsa diantara team fire rescue serta dapat bertindak dengan cepat, dan tepat saat terjadi kondisi darurat.

 

Wahono/mm